Bankaltimtara

Longsoran Tanah di Area Terowongan Samarinda Dipastikan Tidak Berbahaya, PUPR Lakukan Tiga Tahapan Ini

Longsoran Tanah di Area Terowongan Samarinda Dipastikan Tidak Berbahaya, PUPR Lakukan Tiga Tahapan Ini

Kondisi longsor yang terjadi di terowongan Selili Samarinda.-istimewa/PUPR Samarinda.-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (12/5/2025) dini hari pukul 04.00 hingga 11.00 WITA itu mengakibatkan pergerakn lereng di area sisi kanan portal terowongan.

Longsor yang terjadi pukul 09.17 Wita di terowongan penghubung antara Jalan Sultan Alimuddin dan Jalan Kakap ini akhirnya membuat heboh masyarakat. 

Momen longsor tersebut berhasil direkam oleh kamera amatir warga Samarinda. Dalam rekaman video yang beredar, kondisi di dalam terowongan terlihat sangat mengkhawatirkan akibat material longsor yang menutupi sebagian area.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PUPR Samarinda, Desy Damayanti mengungkapkan langkah yang dilakukan. Yaitu menyiapkan strategi bersama tim pelaksana untuk pemeriksaan lanjutan.

Tim proyek sementara menutup permukaan lereng menggunakaan terpal, sebagai upaya pengamanan sementara.

BACA JUGA: Revisi Amdal Terowongan Dikritik, Andi Harun Sebut Tidak Penting Dipersoalkan

BACA JUGA: Banjir Terjang SD Negeri 019 Sungai Siring, Lima Ruang Kelas Terendam

"Untuk langkah selanjutnya sudah kami investigasi bersama tim pelaksana. Lereng yang terdampak akan segera ditangani. Untuk badan terowongan, Alhamdulillah aman," ucap Desy.

Adapun, Investigasi yang dilakukan terhadap kondisi geologi pada lereng itu sudah dipantau sejak Februari lalu.

"Dan disimpulkan bahwa pada sekitar area tersebut (diluar ROW) terdapat area talus deposit atau longsoran masa lampau yang dapat memicu pergerakan lereng sisi atas. Serta kemiringan batuan yang menjadi kontrol arah runtuhan batuan," jelasnya.

Hasil investigasi kondisi geologi tersebut telah dirapatkan bersama dengan Balai Geoteknik, Terowongan, dan Struktur (BGTS).

"Kini sedang dilakukan perancangan desain penanganan lereng untuk menangani potensi kejadian serupa," bebernya.

Sebagai informasi, Pada 20 Februari 2025 lalu, terjadi runtuhan pada sisi kiri inlet. Pada lokasi ini telah dilakukan penanganan dengan menggunakan kombinasi shotcrete dan rockbolt.

Desy menerangkan, Proses pemetaan pertama atau detailed geotechnical mapping bersama dengan TA Geologi LAPI pada area terowongan samarinda juga telah dilakukan, untuk mengetahui sebaran talus deposit.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait