PUPR Kutim Target Seluruh Kecamatan Terlayani Air Bersih dalam Dua Tahun
-Plt Kepala Dinas PUPR Kutim, Joni Abdi Setia. (Sakiya/Disway)-
KUTIM, NOMORSATUKALTIM – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat layanan dasar masyarakat melalui pembangunan infrastruktur air bersih.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menjadikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai salah satu program prioritas untuk memastikan kebutuhan Air bersih warga terpenuhi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kutim, Joni Abdi Setia, menjelaskan bahwa program SPAM merupakan bagian dari 50 program unggulan Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman. Melalui program ini, pemerintah berupaya menghadirkan air bersih yang merata hingga ke pelosok desa.
“Air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Karena itu, kami berkomitmen memperluas jangkauan layanan SPAM, terutama di daerah yang belum terlayani,” ungkap Joni, saat di temui baru-baru ini.
Menurutnya, dalam dua tahun terakhir, sejumlah proyek SPAM telah rampung dan sebagian sudah mulai beroperasi di beberapa kecamatan. Pihaknya kini tengah melakukan optimalisasi jaringan pipa untuk menjangkau lebih banyak rumah tangga.
Selain membangun jaringan distribusi baru, Dinas PUPR juga fokus memastikan kualitas air yang disalurkan tetap aman untuk dikonsumsi. “Kami memastikan air yang diterima masyarakat sesuai standar kesehatan. Pengujian dilakukan secara berkala,” jelasnya.
Ia menambahkan, pembangunan SPAM tidak hanya terpusat di kawasan perkotaan seperti Sangatta, tetapi juga menyebar ke kecamatan pedalaman seperti Karangan dan Busang. Pemerataan akses menjadi kunci utama keberhasilan program tersebut.
Joni menegaskan, pembiayaan pembangunan SPAM bersumber dari APBD Kutim yang turut diperkuat oleh bantuan pemerintah pusat. Sinergi tersebut dinilai penting agar proyek bisa berjalan berkesinambungan.
“Kalau kita ingin semua masyarakat menikmati air bersih, tentu butuh kolaborasi lintas sektor, baik dalam hal pendanaan maupun pengelolaan,” ujarnya.
PUPR juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar turut menjaga keberlanjutan layanan. Masyarakat diimbau melapor jika terjadi kebocoran atau kerusakan jaringan agar segera ditangani.
“SPAM bukan hanya soal membangun jaringan, tapi juga menjaga fungsinya agar tetap optimal. Kesadaran warga jadi kunci,” tambahnya.
Ia optimistis, dengan dukungan berbagai pihak, target Kutim untuk memiliki jaringan SPAM aktif di seluruh kecamatan dalam dua tahun ke depan bisa tercapai.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
