Rencana Relokasi Tiga Sekolah di Samarinda Batal, Pemkot Fokus Penanganan Banjir dan Longsor

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Pemkot Samarinda tidak akan merelokasi sejumlah sekolah yang dianggap rawan banjir dan longsor.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan keputusan itu diambil, setelah tim lintas perangkat daerah melakukan kajian teknis dan inspeksi lapangan.

“Ada rencana awal relokasi, tapi setelah kami pelajari data fisik dan lingkungan, kemudian lintas perangkat daerah turun ke lapangan, ternyata relokasi tidak diperlukan."

BACA JUGA:122 PSK 'Kerja' Lagi di Eks Lokalisasi Loa Hui Samarinda, Mayoritas dari Luar Kaltim

"Kita memilih menanggulangi akar masalahnya,” ujar Andi Harun saat ditemui di Bankaltimtara Samarinda, Minggu 16 November 2025.

Sekolah yang semula masuk daftar relokasi adalah SDN 013 dan SMPN 24 di Bukit Pinang, yang kerap terendam banjir saat hujan deras.

Setelah evaluasi, ditemukan solusi teknis penanganan banjir di kawasan tersebut.

“Ternyata titik atau core masalah banjir sudah kita temukan solusinya. Jadi lebih baik kita atasi banjirnya agar ke depan sekolah tidak lagi menjadi langganan genangan,” kata Andi.

BACA JUGA:Soal PTPN IV, DPRD Temukan Sikap 4 Desa Tidak Satu Suara

Kasus serupa terjadi di SMPN 27 Batu Cermin, Samarinda Utara, yang sebelumnya dipertimbangkan untuk dipindahkan karena ancaman longsor dari area perbukitan di belakang sekolah.

Namun, setelah survei lapangan, pemkot memutuskan penanganan melalui metode cut and fill.

“Kita akan dorong tanah dari bukit ke kolam bekas tambang di belakang sekolah untuk mengurangi kemiringan. Jadi penanganannya bukan pindah,” jelas Andi.

BACA JUGA:Tidak Ada Relokasi untuk 3 Sekolah Terdampak Banjir di Samarinda, SMPN 48 yang akan Dipindah

Proses teknis penanggulangan longsor di SMPN 27 disebut telah disiapkan oleh tim gabungan.

Sumber: