Bankaltimtara

Gelorakan Pendidikan Bermutu, Gubernur Rudy Mas'ud Lantik ASN Baru dan Serukan Perubahan

Gelorakan Pendidikan Bermutu, Gubernur Rudy Mas'ud Lantik ASN Baru dan Serukan Perubahan

Hardiknas dan Pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, dan Pengawas di lingkungan Pemprov Kaltim.-Istimewa/ Adpim Pemprov Kaltim-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kalimantan Timur bukan sekadar upacara rutin.

Di bawah kepemimpinan Gubernur Rudy Mas'ud, peringatan ini menjadi panggung penegasan komitmen pembangunan manusia dan tata kelola pemerintahan yang lebih adaptif.

Upacara Hardiknas pun berlangsung dengan khidmat, di halaman Kantor Gubernur Kaltim, pada Jumat (2/5/2025).

Diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pejabat pemerintahan, tenaga pendidik, pelajar, hingga tokoh masyarakat.

Mereka tampak serasi mengenakan seragam dan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, menghadirkan suasana yang sarat makna kebhinekaan.

BACA JUGA : 2 Pembalap Muda Indonesia Ini Siap Memperjuangkan Mimpi 'MotoGP-nya' Mulai Akhir Pekan ini

Gubernur Rudy Mas'ud yang memimpin langsung upacara, membacakan pidato resmi dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (RI) yang bertema "Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua".

Ia menekankan pentingnya menjadikan momen Hardiknas sebagai titik refleksi atas perjuangan mencerdaskan bangsa, bukan hanya sekadar seremoni tahunan.

"Pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara. Tidak boleh ada diskriminasi dalam pelayanan pendidikan, baik karena domisili, ekonomi, maupun latar belakang lainnya," tegasnya.

Lebih jauh, Gubernur menegaskan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah menetapkan pendidikan sebagai prioritas dalam Asta Cita keempat.

BACA JUGA : Pemprov Kaltim Janji Ayomi Inovasi Teknologi Warga

Di tingkat daerah, komitmen ini diwujudkan melalui peningkatan sarana prasarana, digitalisasi pembelajaran, dan penguatan peran guru.

Ia juga menyampaikan kebijakan baru yang mulai diterapkan, seperti pembelajaran mendalam (deep learning), Tes Kemampuan Akademik (TKA), serta materi digital seperti coding dan kecerdasan buatan (AI). Program penguatan karakter (Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat) turut menjadi bagian dari pendekatan holistik pembangunan generasi muda.

"Transformasi pendidikan tidak bisa dikerjakan pemerintah sendiri. Orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media harus turut berperan aktif," ucap Gubernur.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: