15 Negara Siap Hadiri Festival Budaya Dayak Kenyah, Desa Adat Budaya Pampang 2025

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Festival Budaya Dayak Kenyah kembali digelar pada 19–22 Juni 2025 di Lamin Adat Desa Budaya Pampang, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). 

Perayaan ini menjadi ajang tahunan yang mempertemukan warisan budaya Dayak Kenyah dengan ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Muslimin, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda, mengatakan festival tahun ini lebih meriah karena adanya dukungan penuh dari pemerintah kota.

"Tahun-tahun sebelumnya belum ada anggaran khusus. Kini kami berikan dukungan maksimal, karena ini momentum penting untuk mendongkrak pariwisata,” ujarnya.

BACA JUGA: PHRI Usulkan Samarinda Jadi Tuan Rumah Event untuk Hidupkan Sektor Perhotelan

BACA JUGA: Fadli Zon Kunjungi Masjid Tertua di Samarinda, Siap Dukung Perawatan Cagar Budaya Berusia 144 tahun

Festival ini tidak sekadar perayaan budaya, melainkan juga merupakan bentuk penghormatan terhadap ulang tahun dan pesta panen warga adat Pampang. 

Selama 4 hari, pengunjung dapat menikmati berbagai atraksi budaya, seperti tari-tarian khas Dayak Kenyah, pertunjukan musik tradisional, dan ritual adat yang digelar langsung di dalam Lamin Pampang.

Menurut Muslimin, partisipasi internasional dipastikan meningkat. 

Apalagi adanya negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang juga terlibat menambah daya tarik wisatawan mancanegara untuk turut menyaksikan kegiatan festival tahun ini.

BACA JUGA: Hadir Dalam Penutupan Perayaan Festival Budaya Pampang, Akmal Malik: Saya Rela Pulang Cepat Demi Masyarakat

BACA JUGA: Akmal Malik Ajak Masyarakat Ikut Promosikan Desa Budaya Pampang

“Informasi dari panitia menyebutkan akan ada tamu dari Malaysia dan beberapa negara tetangga lainnya. Tahun lalu saja, perwakilan dari 15 negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) hadir untuk menyaksikan langsung keunikan budaya Pampang,” jelasnya.

Tak hanya budaya, Festival Dayak Kenyah juga menghadirkan pameran ekonomi kreatif. Warga lokal akan menjual kerajinan tangan, aksesoris etnik, dan kuliner khas.

Sumber: