Menikah di Depan Jenazah
Selamat jalan Siswadi. Ketua DPRD Samarinda ini berpulang di usia ke-51 tahun. Sosoknya yang bersahabat, membuat para koleganya merasa kehilangan. Utamanya para sejawatnya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pun bagi putra sulungnya, Romadhonny. Ia terpaksa menggelar akad nikah di depan jenazah sang ayah.
Pewarta: Arditya Abdul Aziz
Editor : Devi Alamsyah
SUARA sirine ambulans memecah keheningan menjelang senja. Ribuan pasang mata di sepanjang jalan menatap ke arah mobil yang membawa jenazah Siswadi, ketua DPRD Samarinda. Takbir dan selawat bergema. Bersama ribuan warga yang mengiringi jenazah hingga ke tempat peristirahatan terakhirnya. Di Pemakaman Muslimin, Jalan Damanhuri, Kecamatan Sungai Pinang, Jumat (10/7) petang.
Setibanya di kompleks pemakaman, secara bergantian jenazah Siswadi digotong oleh para kerabat dan sahabat. Isak tangis kembali pecah tatkala tubuh Siswadi diangkat menuju liang lahat. Rini Gustiana, paling nampak tak kuasa membendung kesedihannya. Air matanya terus mengucur, mengingat kini ia telah ditinggal pergi sang suami, yang sejak 28 tahun terakhir memimpin biduk rumah tangganya.
Dengan suara tersedu-sedu, putra sulung Siswadi, Romadhonny Putra Pratama, mengumandangkan azan. Untuk terakhir kalinya. Di dalam liang lahat. Prosesi pemakaman itu pun berlangsung hingga sebagian besar warga selesai melaksanakan salat magrib. Siswadi dimakamkan tepat di sebelah pusara sang ayah, Muhammad Rakim.
Siswadi telah tutup usia di umurnya yang ke-51 tahun. Ia meninggalkan sang istri dan tiga anaknya. Romadhonny Putra Pratama, Mega Cahya Rizki dan Muhammad Farel Indrawan Saputra.
Siswadi dikabarkan meninggal dunia pada Jumat siang. Sekitar pukul 11.50 Wita di Rumah Sakit H Darjad. Jenazah Siswadi dipulangkan ke rumah duka di Jalan Jelawat Gang 8, Kecamatan Samarinda Ilir.
Sebelumnya, Siswadi dikabarkan sakit usai berolahraga di rumah kebugaran yang terletak di kompleks Citra Niaga. Pada pukul 08.45 Wita. Kabar meninggalnya Ketua DPRD Samarinda itu, tentu mengejutkan sebagian besar warga Kota Tepian.
Pasalnya, sehari sebelumnya Siswadi tampak bugar. Ketika memimpin dua rapat di DPRD Samarinda. Dari Rapat Paripurna Masa Persidangan II 2020. Hingga rapat dengar pendapat bersama warga bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) dan Pemkot Samarinda.
Romadhonny, putra sulung Siswadi mengaku terkejut mendengar kabar itu. "Tak ada firasat sebelumnya. Saya belum ketemu bapak. Karena saya dari Balikpapan," ucap Donny, sapaan karibnya.
Donny merasa terpukul kehilangan sosok kepemimpinan tegas dari sang ayah. Baginya, Siswadi adalah orang tua penyayang dan pembimbing yang baik bagi ketiga anaknya. "Dia sosok ayah hebat, pemimpin rumah tangga yang bijaksana. Mengayomi istri dan anak-anaknya," ungkap Donny.
Donny menuturkan, pada Kamis malam (10/7), ia sempat bertukar kabar dengan ayahnya lewat telepon. Ketika itu ayahnya masih sehat-sehat saja. Tidak ada tanda-tanda sakit atau firasat lainnya. “Jujur enggak ada firasat. Enggak ada apa-apa. Saya masih kaget,” ucap Donny.
“Saya atas nama keluarga meminta doa sebesar-besarnya, jika dalam kehidupan sehari-hari orangtua saya ada berbuat salah. Saya mohon maaf”.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: