Menikah di Depan Jenazah

Menikah di Depan Jenazah

WALI Kota Samarinda Syaharie Jaang, sekian dari banyaknya orang yang terkejut atas meninggalnya Siswadi. Baru-baru ini, keduanya sempat bertemu dalam rapat paripurna. Setelah rapat, keduanya saling bergurau seperti biasa. Tidak ada firasat apapun.

"Karena memang kalau sama saya beliau suka bergurau. Makanya pada saat sembari di masjid, usai salat Jumat, saya rasa tidak percaya itu (Siswadi meninggal dunia, Red.)," ungkapnya.

"Sebagai Wali Kota Samarinda dan atas nama pribadi, saya mengucapkan bela sungkawa atas berpulangnya saudara saya Siswadi. Kita semua tidak tahu jalan yang telah ditentukan oleh Allah".

Jaang mengetahui Siswadi meninggal dunia setelah dikabarkan oleh pihak DPRD Samarinda. "Saya sempat bertanya dengan ajudan, karena ada telepon yang menyampaikan bahwa pak Siswadi sudah tidak ada," terangnya.

Menurut Jaang, Siswadi adalah sosok politikus muda yang hebat. Selain itu, Siswadi baginya adalah sahabat yang selalu hadir mengingatkan sang kawan. "Kita semua merasa kehilangan. Sosok beliau adalah politikus muda sudah empat periode di DPRD dan kita semua merasa kehilangan," ucapnya.

Jaang mengatakan, kenangan antara mereka berdua tidak ada yang menegangkan. "Ya seperti keluarga, saya panggil istrinya “mba”, saya panggil dia “Mas”. Ya saudara saya,"

"Kemarin sore beliau juga chat WA saya. Sekitar pukul 16.45 Wita. Itu sempat sampaikan ke saya soal RDP. Kadang wa kirim yang lucu-lucu gitu. Ya beginilah sekarang," tandasnya.

*****

“Tidak Pernah Membeda-bedakan”

DUKA mendalam juga turut dirasakan para kader PDI Perjuangan. Sosok Ketua DPC PDIP Samarinda itu, dikenal oleh sebagai orang yang gigih dan tidak membedakan - bedakan masalah jabatan.

"Orangnya sangat gigih, ulet, egaliter, selalu saya lihat tidak pernah membedakan yang jabatannya tinggi ataupun yang jabatannya rendah. Disapanya, dipeluk, dicium," ucap Ananda Emira Moeis, sekretaris DPD PDI Perjuangan Kaltim.

Selanjutnya ia menyebutkan bahwa Siswadi merupakan Kader senior PDI Perjuangan, yang berhasil memenangkan PDI Perjuangan pada tiga kali Pileg. "Beliau adalah salah satu senior partai, tokoh partai di Samarinda, yang gimanapun beliau itu yang membawa PDIP Perjuangan bisa menang pada Pileg 2019 ini, kursi ketua DPRD Kota Samarinda diperoleh PDIP," ujarnya.

Ia juga menyampaikan perasan duka yang mendalam dari Ketua Umum PDI Perjuangan Pusat, melalui Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, mewakili seluruh keluarga besar PDI Perjuangan. "Dan tadi saya juga dikontak sama pak Sekjen, duka yang mendalam juga dari seluruh ketua umum dan keluarga besar PDI Perjuangan," Ujarnya. "Semoga almarhum ditempatkan di sisi yang terbaik". (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: