Sengitnya Pilkada Berau, Kedua Paslon Saling Klaim Kemenangan

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2024 telah selesai dilakukan pada Rabu (27/11/2024).

Kini Pasangan Calon (Paslon) pemimpin di setiap daerah baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, telah mendeklarasikan kemenangan berdasarkan hitung cepat yang dilakukan tim internal mereka.

Tak terkecuali di Kabupaten Berau, namun uniknya kedua pasangan calon saling klaim kemenangan.

Tim Paslon nomor urut 01, Madri Pani - Agus  Wahyudi (MP-AW) mengklaim pihaknya memenangi kontestasi politik dengan kemenangan sebesar 50,06 persen.

Sementara, tim Paslon nomor urut 02, Sri Juniarsih Mas - Gamalis (SraGam) mengklaim kemenangan berada di pihak mereka dengan meraih suara sebesar 50,54 persen.

BACA JUGA : Rudi Mas’ud Beda Nasib dengan Seno Aji di TPS Tempat Mencoblos

Calon Bupati Berau nomor urut 01, Madri Pani meminta kepada pendukungnya untuk terus mengawal hasil pencoblosan hingga proses rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai dilakukan.

Selain itu, dirinya juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Berau yang telah memilihnya dan mempercayakan dirinya bersama Agus Wahyudi memimpin Bumi Batiwakkal.

“Bantu penyelenggara Pemilu, biarkan berproses sesuai regulasi, saaya minta seluruh tim menjaga kemenangan,” jelasnya, Kamis (28/11/2024) dini hari.

Dirinya juga mengajak seluruh pihak untuk menjaga kodusifitas dan menghindari provokasi yang mungkin terjadi.

BACA JUGA : Fahmi-Ikhwan Klaim Menang di Paser, Berdasar Hasil Quick Count dan Real Count Internal

Karena selisih kemenangan menurutnya cukup tipis, maka dirinya mengingatkan para pendukung agar tidak melakukan tindakan yang dapat mencederai kemenangan tersebut.

“Kemenangan ini kita persembahkan untuk seluruh masyarakat yang ikhlas mendukung. Karena tanpa mereka, kami bukan siapa-siapa,” tandasnya.

Sementara itu, Calon Bupati Berau nomor urut 02, Sri Juniarsih Mas mengajak para pendukung untuk tidak terlalu larut dalam uforia kemenangan, mengingat KPU belum selesai melakukan rekapitulasi dan penghitungan suara secara manual.

Sumber: