Perubahan Kebijakan Pemerintah Pusat, Penyerapan Padi Lokal Menjadi Prioritas Utama

Perubahan Kebijakan Pemerintah Pusat, Penyerapan Padi Lokal Menjadi Prioritas Utama

Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan -Disway/ Rizal-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan mengungkapkan, bahwa Bulog Berau telah menghentikan penjualan beras jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang sebelumnya dijual ke masyarakat selama Ramadan kemarin.

Hal ini dilakukan seiring dengan perubahan kebijakan dan fokus pemerintah pusat terhadap penyerapan padi lokal, yang kini menjadi prioritas utama.

"Penutupan penjualan beras SPHP ini merupakan langkah sementara. Untuk saat ini, kami belum tahu bagaimana kebijakan kedepannya. Yang jadi fokus utama pemerintah pusat adalah penyerapan padi lokal, yang dilakukan secara bertahap," ungkap Rakhmadi, Selasa (15/4/2025).

Ia menyampaikan, pada tahun 2025 ini, Bulog berhasil menyerap 200 ton padi lokal dari Kampung Buyung-Buyung, yang menjadi salah satu sentra produksi padi di Kabupaten Berau.

BACA JUGA: Stok Beras Tembus 3 Juta Ton, Mentan: Tertinggi dalam 20 Tahun Terakhir

BACA JUGA: Bulog Jamin Stok Beras di PPU Aman hingga Agustus Mendatang

"Penyerapan yang mencapai 200 ton ini merupakan hasil dari satu kali panen,” imbuhnya.

Rakhmadi menjelaskan, penyerapan ini dilaksanakan berdasarkan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto yang baru diterapkan pada tahun ini, dengan target total 6.500 ton gabah yang harus diserap oleh Bulog.

"Sebelumnya, penyerapan gabah oleh Bulog seringkali tidak mencapai target tersebut, dengan angka di bawah 6.000 ton, yang menyebabkan harga beras di pasaran cenderung naik," jelasnya.

Diketahui, Kabupaten Berau memiliki tiga sentra pertanian utama, yakni Kampung Buyung-Buyung, Gurimbang, dan Merancang.

BACA JUGA: Penyuluhan Perkebunan di Berau Masih Andalkan Tenaga Penyuluh Pertanian

BACA JUGA: Pemkab Berau Dukung Pengembangan Pertanian demi Mewujudkan Swasembada Pangan

Saat ini, yang sedang panen baru Kampung Buyung-Buyung, dan Dinas Pangan telah berhasil menyerap seluruh hasil panen pertanian tersebut.

"Tapi, pelaksanaannya bertahap untuk yang lain karena panen tidak bersamaan," ujarnya.

Pihaknya meminta kepada Bulog untuk terus menyerap hasil panen dari para petani tanpa batasan jumlah.

"Ini untuk memastikan bahwa semua hasil panen petani lokal bisa terserap dengan baik dan mendukung ketahanan pangan daerah," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: