Kondisinya Kurang Terawat, Pernah Disinggahi Turis Mancanegara

Kondisinya Kurang Terawat, Pernah Disinggahi Turis Mancanegara

Pulau Kalimantan adalah salah satu wilayah di dunia ini yang dilalui garis ekuator. Titik persis lokasi itu ditandai dengan bangunan tugu khatulistiwa. Di Kalimantan Timur salah satunya. Kendati tak sepopuler tugu di Pontianak, Kalimantan Barat.

Oleh: Darul Asmawan, Samarinda.

GARIS khatulistiwa dalam ilmu geografi merupakan sebuah garis imajiner yang membagi planet bumi bagian utara dan bagian selatan.

Garis sepanjang 40.070 kilometer tersebut, merupakan titik tengah bumi dari dua kutub, dan paralel terhadap poros rotasi planet bumi.
Selain sebagai penanda garis lintang nol derajat bumi, objek tugu tersebut juga sekaligus menjadi wahana wisata yang menarik.

Utamanya ketika momen hari tanpa bayangan. Suatu peristiwa titik kulminasi matahari. Di mana pada saat itu matahari tepat berada sejajar di atas garis khatulistiwa.

Ketika fenomena alam ini berlangsung, bayangan semua benda di lokasi tugu akan menghilang selama beberapa detik, meskipun diterpa sinar matahari. Hal itu terjadi dua kali dalam setahun, yakni setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.

Di Kaltim, tugu ekuator berada di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara. Terletak di atas sebuah bukit. Sekitar 500 meter dari tepi jalan kilometer 25 poros Bontang-Samarinda. Disway Kaltim menyambangi lokasi itu pada Senin (8/6) lalu.

Terlihat tugu itu berupa bangunan berbentuk oktagon. Di empat sisinya merupakan pintu masuk bangunan. Dan empat sisi yang lain berupa jendela ventilasi. Masing-masing sisi berukuran lebar dan tinggi sekira dua meter.

Berdiri dari dalam bangunan sebuah menara setinggi kurang lebih 30 meter. Puncak menara berbentuk bola dunia yang terdiri dari dua buah cincin saling silang. Di tengahnya terpasang anak panah yang mengarah selatan ke utara.

Dua buah pelat besi mengapit anak panah penunjuk arah itu, di pelat besi itu tertulis dengan pola, angka yang menunjukkan posisi persis lokasi tugu berdasarkan garis tengah bumi.

Angkanya: 00° 00’ 00′ dan 117° 21’ 47′ BT (baca: nol nol derajat, nol nol menit nol nol detik dan 117 derajat 21 menit 47 detik, bujur timur).
Di depan tugu terdapat prasasti tanda peresmian, yang menerangkan bahwa tugu khatulistiwa Santan Ulu itu merupakan hasil karya bakti Latsitarda Nusantara XIV. Diresmikan pada 2 Juli 1993 oleh Panglima ABRI saat itu; Jenderal TNI Feisal Tanjung.

Pada prasasti yang lain dijelaskan, tahun 2011 tugu ekuator Santan Ulu direnovasi. Atas kerja sama antara PT Kaltim Methanol Industri dengan Kodim 0908/Bontang.

Lahan yang ditempati titik penanda garis khatulistiwa itu seluas sekitar dua hektare. Namun disayangkan, kondisinya tampak kurang terawat.
Bangunan tugu dikelilingi dengan taman, yang ditanami tanaman hias bercampur tumbuhan semak liar. Sampah-sampah plastik sisa makanan dan minuman juga semakin mengurangi nilai estetika kawasan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: