Mahasiswi Asal Nunukan Diduga Alami Kekerasan oleh Pacar, Pelakunya Dosen di Samarinda

Tangkapan layar video kekerasan yang dialami BN.-instagram/@diswaykaltim-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – BN (23), perempuan asal Nunukan, Kalimantan Utara, akhirnya mengungkap dugaan kekerasan yang dialaminya selama lebih dari satu tahun.
Kekerasan tersebut diduga dilakukan oleh MD, kekasihnya, di sebuah bangsalan tempat tinggal pelaku di Balikpapan.
Menurut kakak korban, Wiwi Astuti (25), BN selama ini menyembunyikan peristiwa yang dialaminya karena takut dan mengalami tekanan psikologis berat.
"Adik saya mengalami ini sudah 1 tahun. Dia selalu menelpon saya kalau dipukul pacarnya. Tapi dia diancam terus, sampai takut mau melapor," ungkap Wiwi, pada Kamis (10/4/2025).
BACA JUGA:Bubuhan Driver Ojol Samarinda Harap Pertamina Tidak Obral Janji soal Bengkel Gratis Korban BBM
BACA JUGA:Sempat Rusak karena Kabel Dicuri, Papan LED Stadion Segiri Kini sudah Kembali Berfungsi
Kejadian terakhir dilaporkan terjadi pada Rabu, 5 Maret 2025, sekitar pukul 19.45 Wita di kediaman MD. Namun, korban baru berani menyampaikan peristiwa tersebut setelah kondisi mentalnya mulai membaik.
"Adik saya, saat itu tidak berani langsung melaporkan kejadian itu karena stres dan trauma yang dihadapinya," kata Wiwi.
Ia mengatakan bahwa keluarga lebih memilih menunggu itikad baik dari MD. Namun hingga kini, pelaku berdalih bahwa tindakannya tidak menimbulkan kekerasan fisik. Sehingga pihak keluarga saat ini berencana menempuh jalur hukum.
"Pelaku cuma bilang itu cuma ‘Utancaak, mi’. Artinya, hanya mengancam. Tetapi kami sudah mempunyai bukti kekerasan yang ia lakukan. Saat ini masih dalam tahap rencana. Tinggal menunggu pemberkasan saja," tutur Wiwi.
BACA JUGA:Pemkot Samarinda Bebaskan Lahan Bantaran SKM Secara Bertahap, Tahun Ini Hanya 2 Rumah
Sebelumnya, redaksi Nomorsatukaltim mendapat kiriman video yang memperlihatkan adegan dugaan kekerasan dalam hubungan personal.
Dalam video berdurasi beberapa detik itu, terlihat seorang perempuan menangis dalam kondisi terguncang di sebuah ruangan sempit. Suara pria terdengar tinggi dan terdengar nada mengancam dalam bahasa daerah.
Video itu menyebar cepat di media sosial dan memicu simpati sekaligus kecaman dari warganet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: