Manfaat dan Khasiat Puasa Syawal bagi Tubuh Usai Dihajar Menu Lebaran

Ilustrasi hidangan lebaran. --
NOMORSATUKALTIM - Puasa di bulan Syawal merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan dilaksanakan setelah Idulfitri. Sebab, banyak keutamaan puasa Syawal, tidak hanya mendapat pahala namun juga baik dari sisi medis.
Apalagi sajian menu lebaran yang tak jarang mengandung banyak lemak, kolesterol, dan gula. Efek dari konsumsi makanan tidak hanya muncul dalam sehari setelah seseorang itu makan.
Seiring dengan berlalunya Ramadan, pola makan kaum muslimin sangat mungkin berubah drastis. Dari yang semula terbiasa berpuasa rutin setiap hari menjadi rutin makan dari hari ke hari.
Frekuensi makan juga bisa berubah dari 2 kali sehari menjadi 3 kali sehari atau bahkan lebih. Selama bulan Syawal, diharapkan ada antisipasi saat perubahan pola makan itu belum terlalu lama terjadi.
BACA JUGA:Pulihkan Kebugaran Usai Libur Lebaran, Ini 6 Jenis Olahraga Ringan yang Bisa Dilakukan
Pada saat itulah dianjurkan puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal sebagai model adaptasi tubuh manusia agar tidak terlalu drastis berubah.
Selain memberikan kesempatan bagi tubuh untuk mengubah polanya dengan perlahan, ternyata puasa sunnah 6 hari memang bisa membekali umat Islam dengan berbagai manfaat khusus.
Mengapa puasa sunnah di bulan Syawal melibatkan hitungan 6 hari? Apakah ada hikmah khusus hitungan 6 hari tersebut dalam perspektif kesehatan? Apa yang terjadi pada tubuh setelah umat Islam berpuasa 6 hari di Bulan Syawal?
Dikutip dari Nu online, seperti yang dijelaskan Yuhansyah Nurfauzi dalam tulisannya Keistimewaan Puasa Syawal Menurut Ilmu Kesehatan, pelaksanaan puasa dapat memberikan efek penguatan sistem kekebalan tubuh orang yang mengamalkannya.
Hal ini terjadi karena dengan berpuasa, sel darah putih yang merupakan sel yang berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh akan meningkat. Sebagaimana yang telah diketahui oleh umum, sel darah putih dapat diibaratkan sebagai tentara yang menjaga tubuh manusia dari berbagai penyakit.
Seperti halnya sel lain yang hidup, maka sel darah putih bisa memperbanyak diri sehingga dapat menunjang imunitas. Ternyata, ketika seseorang berpuasa 6 hari, sel darah putih akan berhasil memperbanyak diri dengan baik dan dapat diamati setelah 6 hari puasa berlalu.
BACA JUGA:Peneliti Membuktikan! Tradisi Memaafkan saat Lebaran Berdampak Positif terhadap Kesehatan Mental
Menurut penelitian di University of Osaka, Jepang, saat orang berpuasa memasuki hari ketujuh, jumlah sel darah putih akan meningkat, pada hari pertama sampai keenam tidak ditemukan peningkatan seperti itu, tetapi pada hari ketujuh terjadi penambahan dengan sangat cepat.
Peningkatan sel darah putih secara otomatis meningkatkan kekebalan tubuh. Sel ini melindungi dari radang yang ada, sehingga banyak penyakit radang yang sembuh dengan berpuasa, seperti radang tenggorokan, radang hidung, dan lain-lain (Mustamir, 2007, Rahasia Energi Ibadah untuk Penyembuhan, [Yogyakarta, Penerbit Lingkaran: halaman 241]).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: