Diungkap BPS, Sayur Bayam Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi di Berau
Kepala BPS Kabupaten Berau, Supriyanto menyebut bahwa kelompok mamin masih menjadi kontributor tertinggi inflasi di kawasan tersebut.-(Disway Kaltim/ Rizal)-
BERAU, NOMORSATUKALTIM – Kabupaten Berau mencatat inflasi sebesar 0,17 persen pada Desember 2024 berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Berau.
Inflasi bulanan ini sebagian besar dipengaruhi oleh kelompok makanan dan minuman (mamin) serta tembakau.
Kepala BPS Kabupaten Berau, Supriyanto, menjelaskan bahwa secara tahunan (y-on-y), inflasi di Kabupaten Berau tercatat sebesar 2,69 persen, sedangkan tingkat inflasi tahun kalender (y-to-d) juga mencapai angka yang sama.
"Untuk tingkat inflasi y-on-y dan y-to-d pada Desember 2024 masing-masing sebesar 2,69 persen," ungkap Supriyanto, kepada NOMORSATUKALTIM, Selasa (7/1/2025).
BACA JUGA: Siap Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis di Kaltim, Bulog Siapkan Stok 5 Ribu Ton Beras
BACA JUGA: Harga Bahan Pangan Serba Mahal, Program MBG di Mahulu Perlu Perhatian Khusus
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi bulanan dengan andil sebesar 0,21 persen.
"Komoditas utama penyumbang inflasi pada kelompok ini adalah bayam," kata Supriyanto. Komoditas lain seperti kangkung, tomat, dan cabe rawit juga turut mempengaruhi kenaikan harga di sektor ini.
Kelompok Penyumbang Inflasi Tahunan
Selain kelompok mamin, penyumbang inflasi tahunan terbesar adalah kelompok kesehatan dengan andil 0,60 persen, yang utamanya disebabkan oleh kenaikan tarif rumah sakit.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberikan kontribusi 0,25 persen, terutama dari kenaikan harga emas perhiasan.
BACA JUGA: Disdikbud Kaltim Sebut Program MBG Belum Bisa Berjalan Ternyata karena Alasan ini
BACA JUGA: Unjuk Rasa Tolak Kenaikan Tarif Air PDAM di Berau, Massa Aksi: ‘Mundur Dari Dirut PDAM’
Supriyanto juga menyoroti perkembangan inflasi bulanan (m-to-m) sepanjang 2024 yang sempat mengalami penurunan pada tiga bulan pertama, namun kembali meningkat pada April bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri.
"Penurunan terdalam tercatat pada Juli dengan deflasi sebesar 0,71 persen, sementara pada Desember inflasi mencapai 0,71 persen," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: