35.144 Warga Transmigran Beri Dampak Positif Pembangunan Bulungan
Kehidupan masyarakat transmigran di Bulungan-istimewa-
TANJUNG SELOR, NOMORSATUAKALTIM - Di tahun 2024, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Bulungan mencatat terdapat 35.144 warga transmigran yang bermukim di Bumi Tenguyun.
Ribuan warga transmigran itu terdiri dari 9.149 KK yang tersebar di 32 lokasi Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) tepatnya di 5 kecamatan Kabupaten Bulungan.
Program transmigrasi yang dimulai sejak tahun 1973, memberikan dampak positif bagi pengembangan Kabupaten Bulungan.
Warga transmigrasi yang terus bertambah, memberikan dampak pada pemekaran daerah kecamatan yang diiringi dengan pemerataan pembangunan, hal itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Bulungan, Jamal.
BACA JUGA : Kenali Penyakit Lewat Mata! Diabetes hingga Kanker Bisa Terungkap
Dia mengungkapkan, adanya warga transmigrasi yang rata-rata berasal dari daerah Jawa, keberadaan mereka berdampak pada pemekaran daerah.
Dari 32 lokasi UPT, 13 lokasi sudah berkembang menjadi desa definitif dan 3 lokasi menjadi kelurahan.
"Termasuk juga ada empat kecamatan hasil pemekaran. Yaitu Tanjung Palas Utara, Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Tengah dan Tanjung Selor. Jadi dengan adanya penambahan jumlah penduduk, maka berdampak pada pemekaran daerah," katanya, Senin (30/12/2024).
Tidak hanya itu, lanjut Jamal, kawasan transmigrasi Salimbatu saat ini telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan transmigrasi prioritas nasional dalam Kementerian Transmigrasi RI.
BACA JUGA : SERAUNG: Refleksi Akhir Tahun 2024 Bubuhan Seni Kaltim, Langkah Awal Merawat Kebudayaan Lokal
Hal tersebut menunjukkan kontribusi transmigrasi dalam membangun wilayah pedesaan, membuka akses ekonomi, serta memperkuat integrasi sosial di Bulungan.
"Dampaknya cukup luar biasa. Selain penambahan jumlah penduduk, juga berpengaruh pada peningkatan ekonomi," ujarnya.
Saat ini Kementerian Transmigrasi menargetkan pengembangan kawasan transmigrasi agar dapat menciptakan iklim ekonomi baru yang lebih produktif.
BACA JUGA : China Deteksi Penyakit Pernafasan Baru, Gejalanya Mirip Pilek, Covid-19 Jilid 2?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: