Layanan Cuci Darah RSUD AWS: Ribuan Pasien Gagal Ginjal Punya Harapan Hidup Lebih Lama

Layanan Cuci Darah RSUD AWS: Ribuan Pasien Gagal Ginjal Punya Harapan Hidup Lebih Lama

Salah Satu Pasien RSUD AWS Saat Cuci Darah (Hemodialisa).-istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – RSUD A Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda terus menjadi andalan utama dalam layanan hemodialisa (cuci darah) di Kalimantan Timur. Sejak layanan ini pertama kali dibuka, RSUD AWS telah melayani sebanyak 13.833 pasien.

Dengan 50 unit mesin cuci darah yang beroperasi setiap hari, RSUD AWS menjadi fasilitas unggulan bagi pasien gagal ginjal di Kalimantan Timur.  Bahkan pasien gagal ginjal akut yang membutuhkan penanganan segera juga mendapatkan penanganan di sini.  

“Layanan cuci darah kami dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pasien setiap hari. Dibagi menjadi dua sesi, pagi mulai pukul 08.00 hingga 13.00, dan sore pukul 13.00 hingga 18.00. Dalam keadaan darurat, seperti gagal ginjal akut akibat dehidrasi atau pendarahan, kami dapat beroperasi 24 jam,” jelas Direktur RSUD AWS, Dr David Masjhoer beberapa waktu lalu.  

BACA JUGA:Yuk Intip Fasilitas Instalasi Kedokteran Nuklir di RSUD AWS

BACA JUGA:Seperti Ini Bentuk Pelayanan yang Diberikan RSUD AWS untuk Pasien

Bahkan, pada akhir pekan, layanan tetap beroperasi meski terbatas pada satu sesi saja.

Dr David mengungkapkan, pihak RSUD AWS tengah mempersiapkan layanan transplantasi ginjal sebagai langkah preventif untuk mengurangi jumlah pasien yang membutuhkan hemodialisa.

“Transplantasi ginjal bukan sekadar operasi, tetapi melibatkan persiapan medis yang kompleks, termasuk kesiapan tim dokter dan infrastruktur. Kami sedang menyiapkan itu semua,” ujarnya.  

Dengan terus mengembangkan layanan unggulan, RSUD AWS berharap dapat memberikan solusi lebih baik bagi pasien gagal ginjal di Kaltim.

“Kami ingin menjadi rumah sakit rujukan utama, tidak hanya untuk hemodialisa, tetapi juga untuk langkah preventif seperti transplantasi ginjal,” tutup Dr David.  

Terpisah, Kepala Unit Hubungan Masyarakat RSUD AWS, dr Arysia Andhina menjelaskan prosedur cuci darah. Yakni dimulai dengan pemeriksaan kondisi kesehatan pasien, seperti tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan.

BACA JUGA:Hanya Ada 8 di Indonesia, RS AWS Samarinda Punya Layanan Kedokteran Nuklir

Setelah itu, pasien akan dipasangi dua jarum di pembuluh darah lengan. Jarum pertama mengalirkan darah ke mesin untuk dibersihkan dari cairan berlebih dan sisa metabolism.

Sementara jarum kedua mengembalikan darah bersih ke tubuh pasien.  Proses ini memakan waktu 4 hingga 5 jam, dengan interval 2-3 kali seminggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: