Debat Pilkada Mahulu 2024: Mayang-Stanis Khawatir Gagasan Paslon 02 Ganggu Kelestarian Adat

Debat Pilkada Mahulu 2024: Mayang-Stanis Khawatir Gagasan Paslon 02 Ganggu Kelestarian Adat

Paslon nomor urut 02 dan 03 saat sesi tanya jawab dalam forum debat Pilkada Mahulu 2024.-(Tangkapan layar/ Istimewa)-

Novita Bulan kemudian menambahkan bahwa, mereka akan menempatkan pelestarian adat dan budaya sebagai prioritas utama dalam setiap proses pembangunan.

Hal itu sebagai wujud komitmen dalam merealisasikan misi “Membangun tata kelola Sumber Daya Alam dan penataan ruang yang berkeadilan dan kearifan lokal”.

BACA JUGA: Pj Gubernur Kaltim Tinjau Gudang Logistik KPU Mahulu, Pastikan Kesiapan Pilkada 2024

BACA JUGA: Ketua KPU Mahulu Pastikan Logistik Pilkada 2024 Sudah Lengkap, Siap Didistribusikan

“Karena itu adalah identitas utama dan paling kuat dalam membangun masyarakat, khususnya di Kabupaten Mahakam Ulu. Kami percaya bahwa pembangunan tidak boleh mengorbankan identitas budaya, melainkan harus memperkuatnya,” tegas Novita Bulan menambahkan. 

Gagasan Bulan-Fathra kemudian mendapat persetujuan Pasangan nomor urut 3, Mayang-Stanis. 

Pasangan nomor 3 mengakui bahwa, pembangunan Mahakam Ulu memang tidak bisa dipisahkan dari peran adat dan budaya. 

“Kami setuju dengan pendapat pasangan nomor urut 2, bahwa memang adat adalah nomor satu. Karena memang masyarakat Mahakam Ulu tuan di tanahnya sendiri,” ucap Stanislaus Liah. 

BACA JUGA: Kasus Pelanggaran Kampanye di Pilkada Mahulu, 5 Orang Resmi Ditetapkan Tersangka

BACA JUGA: Bawaslu Kukar: Tidak Ada Dugaan Pelanggaran Pidana Paslon Petahana

Untuk itu, lanjut Stanis, semua kegiatan investor yang masuk, baik infrastruktur maupun kegiatan SDA (Sumber Daya Alam) dan sebagainya tentu harus mengutamakan pola dialog atau diskusi yang melibatkan toko adat untuk membicarakan secara bersama terkait rencana pembangunan yang dilakukan. 

“Oleh karena itu, kami akan mengadakan Pa’tang urip (Bahasa Dayak bahau), kalau di Aoheng itu Betikun Urip. Itu akan kita hidupkan agar semua kegiatan itu secara berkala bisa dilakukan pemetaan,” ujar Stanis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: