APBD Jumbo, Tapi Jalan Tetap Rusak? Ini Kata 3 Paslon PSU Pilkada Kukar

Para peserta PSU Pilkada Kukar membahas strategi pembangunan infrastruktur dalam debat publik yang berlangsung pada Rabu (10/4/2025) malam.-(Disway Kaltim/ Ari)-
KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Debat publik calon kepala daerah Kutai Kartanegara (Kukar) kembali digelar di Gedung Bela Diri, Komplek Stadion Aji Imbut, Rabu (9/4/2025).
Tema yang diangkat dalam debat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar kali ini seputar kepemimpinan profesional dan tata kelola pembangunan.
Sesi debat ini merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Konstitusi yang mewajibkan adanya ruang dialog publik.
Subtema debat kali ini menyoroti pembangunan infrastruktur sebagai salah satu penopang kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA: Jelang PSU, Polres Kukar Buka Layanan Aduan Lewat Medsos dan WhatsApp
BACA JUGA: 3 Hari Hujan Deras, 7 Desa di Tabang Dilanda Banjir
Moderator membuka sesi dengan menyampaikan data dari “Kutai Kartanegara Dalam Angka” yang mencatat panjang jalan kabupaten hingga tahun 2024 mencapai 96,94 kilometer.
Meski demikian, masih banyak jalan yang rusak dan belum menghubungkan antar kecamatan di wilayah pedalaman, tengah, maupun pesisir.
Pertanyaan kunci pun dilontarkan kepada ketiga pasangan calon.
"Bagaimana strategi pembangunan infrastruktur jalan yang mengakomodasi karakter wilayah yang berbeda?" tanya moderator kepada para paslon.
BACA JUGA: Setelah Samarinda, Kini Warga Tenggarong Mengeluh Soal BBM Bermasalah
BACA JUGA: Paslon Aulia-Rendi Tetap Nomor Urut 01 di PSU Pilkada Kukar
Wakil dari Pasangan Calon Nomor Urut 3, Alif Turiadi, menyoroti luasnya wilayah Kukar dan tingginya APBD yang belum diimbangi dengan kemajuan infrastruktur.
"Kami sangat menyadari sekali bahwasannya Kutai Kartanegara begitu luas dengan APBD yang sangat tinggi, mencapai Rp14,7 triliun," kata Alif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: