Mampukah Kandidat Menjawab Aspirasi Warga Bumi Batiwakal?

Mampukah Kandidat Menjawab Aspirasi Warga Bumi Batiwakal?

Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, Rina Juwita-istimewa-

Dalam situasi ini pemilih terbelah, ada yang mendukung Madri karena kritiknya dirasa mewakili keluhan sehari-hari masyarakat yang sering merasa birokrasi berbelit-belit, sementara yang lain berpihak pada Sri-Gamalis karena menganggap stabilitas birokrasi penting untuk mencegah kekacauan administratif.

Menariknya, jika dilihat dari teori framing, debat ini menunjukkan bagaimana setiap pasangan mencoba membingkai isu untuk membentuk persepsi publik.

Sri-Gamalis membingkai layanan publik sebagai sesuatu yang memerlukan proses panjang dan berkelanjutan, menciptakan persepsi bahwa kestabilan adalah hal yang tak bisa diatawar.

Di sisi lain, Madri-Agus membingkai reformasi birokrasi dan transparansi sebagai kebutuhan mendesak, sehingga menarik dukungan dari pemilih yang ingin perubahan cepat.

Framing ini sangat mempengaruhi cara publik melihat kandidat dan memahami program mereka. 

Bahasa yang digunakan dalam debat juga menjadi sorotan.

Tidak sedikit penonton debat yang mengeluhkan penggunaan bahasa teknis dan kalimat yang dianggap berbelit-belit, terutama dari pihak Sri-Gamalis saat membahas program peningkatan SDM.

Dari sisi teori komunikasi, hal ini bisa dikaitkan dengan jargon barrier -penggunaan istilah-istilah teknis yang malah membuat pesan sulit dipahami oleh audiens yang kurang familiar.

Madri-Agus di sisi lain tampak lebih sederhana dalam menyampaikan pesan, membuatnya terasa lebih merakyat dan relevan bagi masyarakat kebanyakan. 

Untuk debat selanjutnya, kiranya ada beberapa hal yang sebaiknya bisa ditingkatkan.

Pertama, penting untuk memberikan waktu yang lebih fleksibel untuk para kandidat agar mereka dapat mengembangkan argument dengan lebih mendalam.

Hal ini penting agar pemilih bisa memahami dengan jelas apa yang diusulkan oleh setiap pasangan calon.

Kedua, sesi tanya jawab langsung antara kandidat akan menambah elemen debat yang lebih interaktif, memungkinkan publik untuk melihat bagaimana setiap kandidat merespons kritik langsung dari lawan mereka, menciptakan atmosfer debat yang lebih dinamis. 

Selain itu, moderator juga diharapkan dapat berperan lebih aktif untuk menjaga alur debat agar tidak keluar dari tema utama.

Seringkali, topik pembahasan dalam debat meluas dan membuat pesan utama terpinggirkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: