Ditanya Soal BPJS pada Debat Pilkada Balikpapan, Paslon 01 dan 03 Saling Tangkis Terkait Kemiskinan

Ditanya Soal BPJS pada Debat Pilkada Balikpapan, Paslon 01 dan 03 Saling Tangkis Terkait Kemiskinan

Suasana saat debat publik Pilkada Balikpapan 2024.-Disway/Chandra-

“Jika kesejahteraan meningkat, masyarakat akan lebih mandiri dan tak lagi terlalu bergantung pada BPJS gratis. Yang penting, kita harus pastikan akses layanan kesehatan bagi semua,” jelasnya.

Calon Wakil Walikota nomor urut 3, Syukri Wahid, menambahkan bahwa pemerintah selama ini kurang memperhatikan segmen masyarakat tertentu, seperti pekerja dengan penghasilan rendah dan pekerja kebersihan.

“Kota-kota lain sudah lebih memperhatikan kelompok ini, tetapi di Balikpapan, masih banyak pekerja yang belum mendapat perlindungan yang layak,” ungkap Syukri.

BACA JUGA : Debat Publik Pilkada 2024 Balikpapan: Rendi-Eddy Fokus Pengembangan SDM melalui Pendidikan

Syukri juga menyoroti gaji rendah yang diterima oleh para penyapu jalan dan pekerja pengangkut sampah, yang masih harus dipotong untuk biaya BPJS. 

“Penyapu jalan hanya menerima Rp2.150.000, dan pengambil sampah Rp2.700.000, yang masih dipotong 5% untuk BPJS. Kami akan menanggung biaya ini jika terpilih, insya Allah,” tambahnya.

Di sisi lain, calon Walikota nomor urut 1, Rahmad Mas’ud, menanggapi pandangan Sabani dengan menegaskan bahwa data menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Balikpapan, berlawanan dengan klaim yang disampaikan paslon nomor urut 3.

“Maaf kalau saya harus mengoreksi, tapi sebagai mantan Sekda Provinsi Kalimantan Timur, seharusnya Bapak tahu bahwa angka kemiskinan di Balikpapan justru menurun, bukan naik,” ujar Rahmad dengan santai.

Ia juga mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di Balikpapan sudah menurun drastis. 

“Angka pengangguran kita sudah turun secara signifikan, bahkan menjadi yang terbaik di Kalimantan Timur,” jelas Rahmad.

BACA JUGA : Debat Publik Pilkada 2024 Balikpapan: Rahmad-Bagus Usung Ide Keberlanjutan

Rahmad menegaskan komitmennya untuk terus menjamin BPJS kelas 3 bagi seluruh warga, terlepas dari apakah mereka bekerja atau tidak.

“Kami berkomitmen menjamin layanan BPJS untuk semua kelas 3, baik yang sudah bekerja maupun yang belum, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Bagus Susetyo turut menambahkan bahwa perhatian khusus akan diberikan kepada kelompok-kelompok marginal, seperti petani, nelayan, pemungut sampah, dan lansia.

“Kelompok-kelompok ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, dan kami bertekad untuk itu,” tutup Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: