Pemuda Tenggarong Menjadi Otak Pembakaran di Gunung Belah, Dipicu Sakit Hati
Inisial J saat diintrogasi-Disway/Ari-
KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres KUTAI KARTANEGARA (Kukar) terus mendalami kasus percobaan pembakaran yang dilakukan oleh seorang pemuda berinisial J (25) di kawasan Gunung Belah, Tenggarong.
Pemuda berinisial J (25) yang merupakan pelaku pembakaran, mengaku telah melakukan lima kali pembakaran dikawasan tersebut.
Alasannya karena memiliki trauma mendalam atas perlakuan orang tuanya dan sering dibully karena keterbatasan fisiknya.
BACA JUGA : Butuh 125 Petugas, KPU Balikpapan Prioritaskan Warga Lokal untuk Sortir Surat Suara
Aksi pembakaran tersebut terekam jelas oleh kamera CCTV di sekitar lokasi, yang menunjukkan pemuda tersebut mencoba membakar sebuah rumah kosong di Gang Barokah dan Gang Kita Jua pada dini hari, 9 Oktober 2024.
Pemuda yang melakukan tindakan berbahaya ini akhirnya berhasil diamankan oleh pihak kepolisian setelah rekaman CCTV memperlihatkan perbuatannya.
Insiden ini menghebohkan warga sekitar, terutama karena kasus percobaan pembakaran bukan pertama kali terjadi di daerah ini.
Sebelumnya, rumah-rumah di kawasan tersebut juga menjadi sasaran serangan pembakaran, dan warga semakin resah dengan adanya kejadian ini.
BACA JUGA : Pemkab Mahulu Usulkan APBD Perubahan 2024 Senilai RP 2,7 Triliun
Setelah kejadian itu, tersangka J kini ditahan oleh Polres Kukar untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Pihak kepolisian juga masih berupaya menggali lebih dalam tentang motif di balik aksi nekat pemuda tersebut yang mengaku sudah melakukan tindakan pembakaran lebih dari sekali.
Menurut Kapolres Kukar, AKBP Heri Rusyaman melalui Kasatreskrim Polres Kukar, AKP Jodi Rachman, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mengumpulkan bukti-bukti yang lebih lengkap dan mendalami peran tersangka dalam serangkaian percobaan pembakaran ini.
Dalam penyelidikan ini, polisi juga berkoordinasi dengan saksi-saksi yang ada di lokasi dan warga sekitar yang membantu memadamkan api sebelum kebakaran menjadi lebih besar.
"Kita masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini dan terus mengumpulkan bukti tambahan. Tersangka sudah mengakui perbuatannya, namun kami tetap akan memeriksa semua aspek, termasuk kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat," jelas AKP Jodi Rachman saat dijumpai oleh NOMORSATUKALTIM, pada Kamis 10 Oktober 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: