Jelang Pilkada 2024, PWNU Kaltim Akan Gelar Dialog Kebudayaan dengan Bapaslon Gubernur dan Wakil Gubernur

Jelang Pilkada 2024, PWNU Kaltim Akan Gelar Dialog Kebudayaan dengan Bapaslon Gubernur dan Wakil Gubernur

Jajaran Pengurus PWNU Kaltim saat Konferensi Pers di Bagios Cafe, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda.-(Disway Kaltim/ Salsa)-NOMORSATUKALTIM

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur (PWNU Kaltim) akan menggelar Dialog Budaya bersama dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim Periode 2024-2029, pada Kamis (5/9/2024) besok.

Dialog bertajuk "Penguatan Kebudayaan dan Masyarakat Adat dalam Pemeliharaan dan Tata Kelola Lingkungan serta Sumber Daya Alam di Kalimantan Timur” akan berlangsung mulai 08.30 - 13.00 Wita, di Ruang Serbaguna Lt. 4 Rektorat Universitas Mulawarman, Samarinda. 

Diketahui, PWNU telah berkomunikasi dengan kedua bakal pasangan calon (bapaslon) dan mereka menyatakan kesediaan untuk hadir dalam dialog tersebut.

“Kami sudah mengundang kedua bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Namun, kami tegaskan bahwa PWNU Kaltim posisinya netral dalam kegiatan ini,” kata HM Fauzi A Bahtar selaku Ketua PWNU Kaltim, saat konferensi pers di Bagios Cafe, Jalan Basuki Rahmat Samarinda. 

BACA JUGA: KPK Tekankan Pentingnya Pengelolaan BMD untuk Cegah Korupsi di Balikpapan dan IKN

BACA JUGA: PSSI Bocorkan Pemain Naturalisasi Terbaru untuk Timnas Indonesia

Ia menyampaikan, kedua bapaslon nantinya akan memaparkan visi-misi dan program mereka menjelang Pilgub Kaltim.

“Konsepnya nanti tidak debat, hanya pemaparan visi-misi saja. Artinya, kami memberikan ruang bebas kepada kedua bapaslon,” imbuhnya.

Sementara, Asman Azis selaku Ketua Panitia Dialog Budaya itu menyebut, kegiatan ini sebagai bentuk upaya melihat gagasan dari kedua bapaslon. 

Terutama dalam menyoroti isu-isu kebudayaan dan masyarakat adat di Provinsi Kaltim sendiri.

BACA JUGA: Fakta Menarik Seputar Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia: Menginap di Kedutaan dan Naik Pesawat Komersial

BACA JUGA: Upaya Perusahaan Kelapa Sawit di Kutim Sejahterakan Pekerja

Ia menyakini, masih jarang sekali menuju Pilkada membahas topik-topik yang serius seperti ini. 

“Cenderung masih membahas isu populer saja. Seperti sumber daya alam tapi itu pun perspektifnya bukan dalam kerangka kebudayaan, justru perspektifnya lebih kepada ekonomi politik kan gitu,” urainya kepada awak media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: