Tranportasi Udara Jadi Penyumbang Kenaikan Inflasi di Kaltim

Tranportasi Udara Jadi Penyumbang Kenaikan Inflasi di Kaltim

Pengamat Ekonomi dari Universitas Mulawarman Samarinda, Purwadi Purwoharsojo-(Istimewa)-

Purwadi menyarankan kepada seluruh stake holder terkait untuk melakukan intervensi ke transportasi udara ini, seperti penggunaan subsidi bagi para angkutan udara yang masih berada dibawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air.

Tentunya selain intervensi terhadap maskapai plat merah, ada cara lain untuk menekan laju inflasi harga tiket pesawat.

Cara tersebut adalah perbaikan infrsastruktur yang masif di Kaltim agar dapat terdistribusi secara merata persebaran penduduknya.

BACA JUGA : Ketersediaan Lahan Jadi Kendala Pemkab Paser untuk Menata Pedagang Kaki Lima

Dari persebaran penduduk yang merata, pihak maskapai mau membukan rute baru ataupun menambah jam terbang keberangakatannya.

Ketika kompetisi maskapai penerbangan kian ketat di Kaltim, maka praktek monopoli tidak akan terjadi, agar dapat menurunkan angka inflasi di transportasi masal jalur udara.

Karena apabila tidak ada persaingan yang ketat, maka maskapai dapat sesuka hatinya dalam menentukan tarif penerbangan.

"Inflasinya itu terjadi karena tidak kompetitifnya maskapai penerbangan," tegas Purwadi.

BACA JUGA : Percepat Pembangunan Kota Nusantara, Basuki Hadimuljono Kunjungi Proyek IKN

Apalagi dengan adanya Ibukota Nusantara (IKN), kawasan ini akan menjadi magnet baru bagi Kaltim dalam menekan lajunya angka inflasi.

Namun, Purwadi harus memberikan catatan penting untuk pembanguan infrastruktur di Kaltim harus linier dengan IKN agar tidak jomplang ekonominya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: