Dinas Ketahanan Pangan Paser Gandeng Outlet dari Samarinda untuk Menjaga Pasokan Bahan Pokok
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Paser, Taharuddin (kiri) saat meninjau outlet Sigap di Samarinda.-istimewa-
PASER, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, melalui Dinas Ketahanan Pangan melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan bahan pokok dan kendalikan inflasi.
Salah satu caranya yaitu menjalin kerja sama dengan kota atau kabupaten lain.
Teranyar, Dinas Ketahanan Pangan menggandeng outlet Siap Jaga Harga dan Pasokan (Sigap) Kota Samarinda. Itu demi menekan inflasi di daerah.
"Kami sudah menjalin kerja sama dengan Sigap Samarinda," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Paser, Taharuddin, Minggu (26/5/2024).
Ia menyebut, outlet pangan Sigap itu merupakan hasil kerja sama Pemprov Kaltim, Pemkot Samarinda, Bulog, Varia Niaga Samarinda, Disperindagkop Kaltim, dan Peruda Melati Bhakti Setya Kaltim.
BACA JUGA : Pesta Rakyat Meriahkan HUT ke-12 Desa Senaken Kabupaten Paser
"Sama halnya dengan Outlet Pangan Paser yang dirintis oleh Dinas Ketahanan Pangan Paser, yang juga menggandeng stakeholder lainnya untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat," jelasnya.
Outlet Sigap menyediakan 8 tenan, 5 diantaranya untuk bahan pokok seperti ayam, cabai, telur, bawang, beras, minyak dan kebutuhan lainnya.
Sementara 3 tenan lainnya, diperuntukkan menyimpan barang.
"Untuk harga di toko penyeimbang itu relatif di bawah harga pasar, seperti beras medium Rp 65 ribu per 5 kilogram, beras premium Rp 77 ribu per 5 kilogram, ayam Rp 35 ribu per ekor, serta cabai Rp 35 ribu per kilogram," sebutnya.
BACA JUGA : Disperindagkop Kaltim Gelar Harkonas 2024 Usung Tema 'Konsumen Kritis, Cerdas Bertransaksi'
Sementara, minyak goreng dijual dengan harga Rp 17 ribu per liter, gula pasir Rp 18 ribu per kilogram, telur ayam ras Rp 58 ribu per kilogram, bawang merah Rp 35 ribu per kilogram dan bawang putih Rp 40 ribu per kilogram.
Dengan kerja sama dalam penyediaan bahan pokok antar outlet, diharapkan dapat menstabilkan harga dan ketersediaan pasokan terpenuhi.
Sehingga masyarakat tidak lagi kebingungan mencari bahan pokok ketika terjadi lonjakan harga jelang hari besar keagamaan maupun nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: