ASI Bubuk Jadi Tren Ibu-ibu 'Zaman Now', IDAI dan BKKBN Beri Komentar

ASI Bubuk Jadi Tren Ibu-ibu 'Zaman Now', IDAI dan BKKBN Beri Komentar

Penggunaan ASI bubuk menjadi tren ibu-ibu muda di era ini.-(Istimewa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Air Susu Ibu (ASI) bubuk atau freeze-dried ASI saat ini sedang menjadi tren ibu-ibu muda dalam menyiasati kebutuhan nutrisi sang buah hati.

Peran ganda sebagai ibu sekaligus perempuan karir memang kerap memaksa emak-emak 'zaman now' untuk mencari solusi praktis demi memenuhi tuntutan menjadi ibu yang baik sekaligus karyawan harapan korporasi.

ASI bubuk akhirnya dipilih sebagai solusi nutrisi yang praktis untuk bayi, sekaligus awet karena dapat disimpan dalam waktu yang lama.

BACA JUGA: Ditinggal Ibunya Plesir dengan Pacar 10 Hari, Bayi 16 Bulan Meninggal Kelaparan  

Namun tren ASI bubuk ini ternyata belum teruji keamanannya. Pemroses susu ibu dari bentuk cair ke bentuk bubuk diyakini menyebabkan perubahan partikel di dalam ASI.

Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa teknik pengawetan ASI menjadi bubuk mengandung sejumlah resiko. Mulai potensi hilangnya zat aktif ASI hingga kontaminasi bakteri.

Meski proses pengawetan ASI menjadi bubuk ini inyatakan dapat mempertahankan struktur molekul susu, tetapi penggunaan suhu yang tinggi saat proses pengeringan berdampak pada rasa dan kualitas ASI.

BACA JUGA: Boring, Hari Libur Malah Hujan? Cobain Resep Crepes yang ini saja Bun!

Metode ini juga tidak melalui prosedur pasteurisasi yang bertujuan membunuh bakteri berbahaya.

"Dalam hal ini, pasteurisasi sengaja dihindari untuk menjaga probiotik vital yang ada dalam ASI," tuturnya.

Namun, risiko kontaminasi menjadi ancaman tersendiri, terutama saat penambahan air pada bubuk ASI sebelum dikonsumsi bayi.

 

ASI Beku Lebih Baik

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menyarankan ibu-ibu muda mengunakan teknik pembekuan untuk menyimpan ASI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: