Menjemput Rezeki dari Anyaman Janur di Pasar Segiri

Menjemput Rezeki dari Anyaman Janur di Pasar Segiri

Sunepah penjual janur ketupat di Pasar Segiri ditemani oleh saudara perempuannya.-Disway/Salsa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Di tengah gelapnya malam yang semakin larut, tidak membuat Pasar Segiri menjadi sepi, justru hiruk-pikuk ratusan manusia masih memadati salah satu pusat kegiatan ekonomi di Kota Tepian tersebut.

Pemandangan itu tidak lagi asing menjelang hari raya Idulfitri, masyarakat berkumpul meski dengan tujuan berbeda.

Berburu kebutuhan menyambut lebaran, seperti sembako hingga pakaian baru untuk menyambut hari yang fitri.

Hingga menjemput rezeki di bulan penuh berkah dengan menjajakan berbagai barang yang dibutuhkan calon pembeli.

Di sela tumpukan beras, daging, dan bumbu dapur, ada satu dagangan khas yang selalu hadir setiap tahunnya, yakni janur ketupat.

BACA JUGA : Perjalanan Sirennina Atmojo jadi Duta Olahraga Kaltim 2024: Pandemi COVID-19 Mengubah Segalanya

Di bawah temaram lampu jalan, Sunepah (37) duduk bersila di atas tikar sederhana.

Tumpukan janur hijau muda tersusun rapi di hadapannya, siap dirangkai menjadi ketupat yang akan menghiasi meja makan saat lebaran.

"Setiap tahun, saya selalu berjualan di sini. Biasanya mulai ramai tiga hari sebelum lebaran. Banyak orang lebih memilih membeli ketupat jadi daripada menganyam sendiri," ujarnya sembari merajut janur.

Tangan cekatan yang telah terbiasa menganyam janur kelapa tidak berhenti bekerja. Sunepah mulai berjualan sejak pukul 18.00 hingga 22.00 WITA, saat pasar masih ramai dengan pembeli.

Janur ia dapatkan dari Bontang, lalu dianyam sendiri sebelum dijual. Setiap harinya, ia menyediakan puluhan ikat ketupat dengan harga Rp10.000 per ikat, berisi sepuluh tangkai ketupat.

BACA JUGA : Masyarakat Adat Mului (Bagian 3): Kabar Bahagia untuk Sang Ibu Kehidupan

Seiring berjalannya waktu, semakin sedikit orang yang bisa menganyam ketupat sendiri. Oleh karena itu, dagangannya selalu laris, terutama menjelang malam takbiran.

"Orang-orang sekarang sudah jarang yang bikin sendiri, makanya dagangan saya selalu habis," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: