Ketua PWI Kaltim: Wartawan Profesional Harus UKW

Ketua PWI Kaltim: Wartawan Profesional Harus UKW

Pelaksanaan UKW di Berau-Disway Kaltim-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim terus melakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan wartawan di Bumi Etam. Salah satunya dengan menggelar uji kompetensi wartawan (UKW).  

UKW yang digelar ke-34 oleh PWI Kaltim ini dilaksanakan selama dua hari, mulai 6-7 Mei 2024, di Hotel Grand Parama, Tanjung Redeb, Berau. kegiatan UKW ini terselenggara melalui kerja sama antara PWI Kaltim, PT PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan melalui PLN Peduli. 

Diikuti sebanyak 23 peserta yang terbagi dalam 5 kelas. Masing-masing terdiri atas dua kelas jenjang UKW muda yang diisi 6 peserta. Dua kelas UKW madya yang masing-masing kelas empat orang. Terakhir satu kelas UKW utama yang terbagi berisi 3 orang. 

BACA JUGA: KPU Balikpapan Gelar Seleksi CAT Calon PPK Pilkada 2024, Hasilnya Diumumkan 8 Mei

Adapun lima penguji yang dihadirkan antara lain: Direktur UKW PWI Pusat Firdaus Komar yang menguji di kelas utama; Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Pusat Teguh Santosa dan Ketua PWI Kaltim 2014-2024 Endro S Efendi yang menguji di kelas UKW madya; serta Ketua PWI Kaltim Abdurrahman Amin dan Achmad Shahab yang menguji di kelas muda.

Ketua PWI Kaltim Abdurrahman Amin mengingatkan kepada peserta, bahwa UKW bukanlah tujuan akhir yang harus dicapai seorang wartawan. Melainkan pintu gerbang bagi wartawan dikatakan profesional. 

“Wartawan yang profesional harus terus meng-upgrade dan meng-update pengetahuan dan kemampuannya,” kata Rahman. 

Hal ini penting, karena menurutnya, jurnalis adalah pekerjaan yang paling dinamis dan paling cepat berubah. Selain itu, Rahman menambahkan, di era perkembangan teknologi saat ini, sektor yang paling berdampak atau paling cepat terdisprupsi adalah pekerja pers dalam hal ini wartawan. Sebab, menurutnya, wartawan selalu dituntut lebih sensitif terhadap perubahan dan pengetahuan. 

“Karena kalau tidak, siap-siap pekerjaan kita akan digeser oleh media sosial. Jadi penting bagi pers untuk terus meningkatkan kapasitasnya,” tegasnya.

BACA JUGA: Kawal Pengelolaan Anggaran Kampung, Kejari Berau Sosialisasi Program Jaga Desa

Rahman juga menjelaskan sebagai bagian dari simulasi yang dilakukan saat ujian tersebut, panitia menghadirkan tiga narasumber. Diantaranya adalah Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Berau Dedi Riyanto; Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin; dan Manajer PT PLN (Persero) UP3 Berau Rizki Rhamdan.

Tiga narasumber itu memberikan keterangan dalam sesi wawancara terjadwal dan sesi door stop atau wawancara cegat. Setiap hasil wawancara yang dilakukan oleh peserta dari uji kompetensi muda tersebut, selanjutnya ditulis dalam sebuah laporan berbentuk resume dan berita. 

“Aspek ini merupakan hal paling krusial bagi peserta ujian di level muda untuk menentukan kelulusan. Banyak peserta uji kompetensi muda yang terjegal di materi ini. Karena wawancara dan proses liputan serta menulis berita adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses pekerjaan seorang pewarta secara,” jelasnya.

Firdaus Komar yang mewakili Ketua PWI Pusat Henry Ch Bangun setuju dengan pendapat Rahman bahwa seorang jurnalis tidak boleh berhenti mengembangkan kemampuannya setelah menjadi jurnalis yang berkompeten. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: