Harga Batu Bara Acuan Januari 2024 Capai Level Tertinggi, Berada pada Angka US$125,85 per Ton
Harga Batu Bara Acuan Januari 2024 Capai Level Tertinggi, Berada pada Angka US$125,85 per Ton-(ist)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Harga batu bara acuan (HBA) untuk Januari 2024 mengalami kenaikan untuk semua jenis kalori dibandingkan bulan sebelumnya.
HBA itu ditetapkan lewat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 8.K/MB.01/MEM.B/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan Untuk Bulan Januari 2024 yang ditetapkan pada 15 Januari 2024.
HBA untuk batu bara kalori tinggi dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR pada Januari 2024 naik 7,21% menjadi US$125,85 per ton, dari sebelumnya US$117,38 per ton pada Desember 2023.
Selanjutnya, HBA dengan kalor 5.300 kcal/kg GAR ditetapkan senilai US$87,36 per ton.
Harga acuan itu menguat tipis 1,67% dibandingkan bulan lalu yang berada di level US$85,92 per ton.
Harga batu bara dengan kalori rendah juga menguat.
HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR berada di level US$58,56 per ton, naik 1,49% dibandingkan harga acuan bulan sebelumnya di angka US$57,7 per ton.
Batu bara dengan kesetaraan nilai kalor sebesar 3.400 kcal/kg GAR saat ini dihargai sebesar US$37,09 per ton.
Harga ini mengalami peningkatan sebesar 8,51% dari posisi bulan sebelumnya yang berada di angka US$34,18 per ton.
Perubahan ini menunjukkan dinamika yang signifikan dalam harga batu bara dengan karakteristik tersebut.
Sementara itu, harga batu bara global untuk kontrak Januari 2024 mengalami stagnasi setelah mengalami pelemahan selama dua hari berturut-turut.
Pada penutupan perdagangan Rabu (17/1/2024), harga batu bara berjangka kontrak Januari 2024 di ICE Newcastle tetap pada posisi 129,50 per metrik ton.
Di sisi lain, kontrak pengiriman Februari 2024 mengalami pelemahan sebesar -1,02% atau -1,30 poin, mencapai level 126,10 per metrik ton.
Dengan kondisi ini, perkembangan harga batu bara global tetap menjadi perhatian dalam mengidentifikasi tren pasar dan membuat keputusan strategis dalam sektor energi serta industri yang terkait.
Berdasarkan data yang dikutip dari Reuters, Biro Statistik Nasional China melaporkan pada Rabu (17/1/2024) bahwa produksi batu bara di China mencapai rekor tertinggi pada tahun sebelumnya.
Pencapaian ini terjadi seiring fokus terhadap keamanan energi dan meningkatnya permintaan setelah pembatasan terkait pandemi dilonggarkan.
Sebagai produsen batu bara terbesar di dunia, China berhasil menambang sekitar 4,66 miliar metrik ton, menunjukkan peningkatan sebesar 2,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Produksi pada bulan Desember 2023 mencapai 414,31 juta ton, mengalami kenaikan tipis dari bulan sebelumnya yang sebesar 414 juta ton, serta meningkat sebesar 1,9% secara year-on-year (yoy).
Pembangkit listrik di Negeri Tirai Bambu ini secara keseluruhan didominasi oleh pembangkit listrik tenaga batu bara, yang mengalami kenaikan sebesar 8% pada bulan Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Data ini mencerminkan kontribusi yang signifikan dari sektor batu bara dalam pemenuhan kebutuhan energi di China.
Para analis memproyeksikan peningkatan produksi batu bara yang moderat pada tahun 2024.
Tingkat pertumbuhan ini mengalami perlambatan dalam setahun terakhir, setelah dorongan untuk keamanan energi memicu peningkatan produksi sejak tahun 2021.
Menurut data dari administrasi bea cukai China, impor batu bara oleh China juga mencapai rekor pada tahun lalu, karena para pengguna beralih ke impor akibat kenaikan harga dan kualitas batu bara domestik yang menurun.
Dilaporkan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lana Saria menyatakan bahwa permintaan batu bara, baik dari pasar domestik maupun internasional, tetap kuat di tengah kampanye transisi energi.
Kementerian menargetkan produksi batu bara Indonesia pada tahun 2024 sekitar 710 juta ton, dengan alokasi wajib pasok domestik (domestic market obligation/DMO) sebesar 181,28 juta ton.
Selanjutnya, rata-rata produksi batu bara domestik dalam periode 2024 hingga 2035 diestimasi berada di kisaran 700 juta ton.
Diperkirakan produksi batu bara akan turun secara bertahap hingga mencapai level 250 juta ton pada tahun 2060, sesuai dengan upaya transisi ke sumber energi yang lebih berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: