Ekonomi Kaltim Tumbuh Signifikan, BI - Pemprov Pertemukan Para Investor di MIF

Ekonomi Kaltim Tumbuh Signifikan, BI - Pemprov Pertemukan Para Investor di MIF

--

Samarinda, nomorsatukaltim - Investasi Kaltim diklaim terus menggeliat. Bahkan mampu menarik perhatian investor luar

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto menyampaikan iklim ekonomi di Kaltim menunjukkan pertumbuhan yang meningkat. Dari 5,04 persen pada triwulan I-2023 menjadi 5,17 persen pada triwulan II-2023.

Nilai ini juga didukung tingginya konsumsi rumah tangga dan pemerintah dan meningkatnya investasi sejalan dengan momentum pembangunan IKN. 

"Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki sumber daya alam yang melimpah, berupa batu bara, kelapa sawit, gas, dan hutan, yang merupakan produk dengan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara," terang Budi melalui rilis resmi yang diterima media ini.  

Ia menambahkan ekonomi Kaltim yang tumbuh secara berangsur-angsur, ditambah besarnya potensi SDA, dapat menjadi daya tarik bagi investor menanamkan modal. 

"Bank Indonesia bersama DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu) bersinergi dalam wadah RIRU (Regional Investor Relation Unit), akan terus bersinergi dalam meningkatkan investasi dan ekspor di Kalimantan Timur," tutup Budi. 

Di antara langkah mengundang investor, BI Perwakilan Kaltim bersama Pemprov Kaltim menyelenggarakan Mahakam Investment Forum (MIF), Selasa (26/9/2023) di Jakarta. Acara ini merupakan wadah promosi proyek-proyek investasi di Kaltim.

Kepala Biro Perekonomian Kaltim Iwan Darmawan menyampaikan bahwa kegiatan MIF sebagai inisiasi RIRU. 

"Semoga dapat mempromosikan proyek-proyek investasi yang mendukung Green Economy dan Blue Economy kepada investor potensial," terang Iwan. 

Ia pun membeber realisasi investasi sejak 2018 hingga triwulan I 2023. Dimana untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp 155,79 triliun, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat 4.114,26 milyar US Dollar.

Pada sesi one on one meeting menghadirkan 8 proyek: yaitu Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kaltim Industrial Estate, Pulau Kaniungan dan Teluk Sumbang, Balikpapan Waste Management, Palm Oil Downstream Industry of Fatty Acid, Loading-Unloading Facility of Penajam Port in Buluminung Industrial State, Cocoa Commodity Development dan Crumb Rubber Factory.

Serta 5 UMKM yaitu PT Borneo Ocean Nauly, Koperasi Produsen Taruna Bina Mandiri, CV Multi Sarana Jaya, CV Perintis Mitra Mandiri Sukses, dan PT Sumber Alam Permata Mandiri. 

Dalam sesi O3M, terdapat investor asing dari USA, Malaysia, Seychelles, Finlandia yang mendalami delapan proyek yang ditawarkan. 

Selain itu, Business Matching antara UMKM Ekspor dengan buyer lokal dan internasional berlangsung cukup prospektif.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: