Disebut Bisa Sembuhkan COVID-19, Seledri di Pasar Kaltim Sekarang….
Masih segar dalam ingatan. Jejamuan, khususnya jahe dan sere. Laku keras di pasaran Indonesia. Ketika pandemi COVID-19 mulai masuk nusantara.
Keberadaan tumbuhan berumbi itu mulai sulit ditemukan. Kalau dapat, harganya yang tidak masuk akal. Walau hanya terjadi sesaat. Buktinya saat ini jahe kembali melimpah. Harganya juga tak sepedas sebelumnya. Nah, sepekan terakhir. Fenomena jahe kembali terjadi. Kali ini seledri yang jadi pembicaraan. Sangat ramai di media sosial. Bagaimana keberadaan seledri di Kaltim? Langka kah? Mahal kah? Berikut laporannya.
Ichwal (Bontang), Rafi’i (Kukar), Imran (Mahulu dan Kubar), Hafidz (Kutim)
MINGGU 4 Oktober. Awak Disway Kaltim bangun lebih pagi dari biasanya. Sebelum pasar tradisional kian sepi menjelang siang. Mereka sudah njogrog di pasar. Memastikan keberadaan seledri. Tanaman yang belakangan jadi perbincangan. Karena dianggap bisa mengobati atau minimal menangkal virus corona.
Gara-garanya dari Facebook. Sebuah unggahan tentang puluhan tanaman, yang kemudian disebut herbal itu. Membanjiri lini masa pengguna media sosial asal Amerika itu.
Kebetulan, seledri dipampang paling atas. Sehingga gambarnya yang hijau segar itu begitu mencolok.
Seledri memang bukan hal baru. Ya, sama seperti jahe. Sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia. Mendapatkannya pun tak sulit. Saking familiarnya.
Tapi normalnya seledri digunakan untuk menyedapkan masakan. Utamanya makanan berkuah seperti sop, soto, dan bakso. Saking melekatnya, sayur sop tanpa seledri bukanlah sop.
Tapi untuk mendapat manfaat lebih dari seledri. Mengkonsumsinya bukan beserta kuah sop atau bakso. Tapi dijadikan jus. Ini yang membuat menarik.
Jus seledri dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh. Tidak ada yang salah sampai sini. Karena kandungan dominan seledri memang vitamin C. Semua orang tahu kalau vitamin C memang untuk menyegarkan badan. Dan menangkal banyak jenis penyakit. Sampai situ saja.
Kalau sampai dibilang bisa mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Ini yang sedikit mengkhawatirkan. Bukan benar dan salahnya. Tapi biasanya, kalau sudah dikait-kaitkan dengan virus yang jadi paranoid itu. Keberadaannya langsung sulit ditemukan.
Kalau pun ada, ya harganya mahal. Bukan apa-apa, kalau sudah begitu, kan kasihan pedagang panganan kuah.
Ashari, warga Kelurahan Berbas Pantai, Kecamatan Bontang Selatan menyakini seledri bisa mencegah virus. Informasi yang diterima dari jejaring media sosial meneguhkan asumsinya.
"Dari Facebook kemarin ramai postinganya itu," tutur pria yang akrab disapa Ari ini kepada Disway Kaltim.
Tapi warga Bontang lainnya, Muhammad Iwan. Tak percaya seledri mampu menangkal virus COVID-19. Kata ayah 2 anak ini, belum ada penjelasan ataupun referensi medis yang membenarkan daun sop bisa menangkal virus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: