Bankaltimtara

Perjalanan Berat Jamaah Haji Kaltim, Farida Mengaku Jalan 'Samarinda-Tenggarong' Setiap Hari

Perjalanan Berat Jamaah Haji Kaltim, Farida Mengaku Jalan 'Samarinda-Tenggarong' Setiap Hari

Jamaah haji asal Samarinda, Farida mengakui beratnya tantangan fisik selama menjalani prosesi haji.-(Disway Kaltim/ Salsa)-

BACA JUGA: Bandara SAMS Terapkan Debarkasi Haji Satu Pintu, 5.712 Jamaah Dijadwalkan Tiba Bertahap

"Kalau mau tunggu bus bisa berjam-jam, karena memang sangat macet. Beberapa jamaah memilih jalan kaki sejauh 3 sampai 4 kilometer," bebernya.

Ia dan keluarganya juga merasakan langsung beratnya perjalanan saat menjalani prosesi lempar jumrah di Mina. 

Menurutnya, perjalanan dari tenda ke lokasi lempar jumrah dan kembali ke tenda menempuh jarak sekitar 7 kilometer setiap hari. 

Selama 3 hari berturut-turut, jarak tersebut harus ditempuh pulang-pergi, yang secara keseluruhan mendekati 22 kilometer.

BACA JUGA: Jamaah Haji Jalur Khusus asal Berau Meninggal Dunia di Tanah Suci

"Kalau tidak benar-benar siap fisik, bisa kelelahan. Karena totalnya bisa sampai tiga kali tujuh kilometer, itu sama saja seperti berjalan kaki dari Samarinda ke Tenggarong," ujarnya.

Selain tantangan fisik, Farida juga menyinggung kondisi kesehatan jamaah di tengah padatnya aktivitas dan perubahan cuaca. 

Ia mengungkapkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita jamaah adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) seperti batuk dan pilek.

"Karena semua warga dari berbagai negara datang membawa kondisi masing-masing, maka virus juga terbawa. Yang paling umum dialami ya batuk dan pilek," sebut Farida yang masih mengenakam masker. 

BACA JUGA: PPIH Imbau Jamaah Haji Indonesia Tunda Tawaf Ifadah demi Keselamatan

Ia sendiri sempat mengalami batuk setelah pulang dari Muzdalifah karena banyaknya debu di jalan raya. Namun kondisinya kini telah membaik.

Ia menyampaikan bahwa selain menjaga pola makan dan waktu istirahat, stamina dan daya tahan tubuh menjadi faktor utama agar bisa menjalani seluruh rukun haji tanpa terkendala.

Di sisi lain, Farida mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Samarinda.

"Bapak Gubernur sempat datang mengunjungi kami di hotel. Setiap jamaah juga diberi bantuan uang saku sebesar Rp900 ribu dari Pemprov. Dari Pemkot, kami juga dapat uang saku sekitar 100 riyal atau sekitar Rp500 ribu," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: