Upaya Mengurangi Pasokan dari Luar Daerah, Mahulu Kembangkan Pertanian Terpadu
Salah satu lokasi perkebunan sayur di Ujoh Bilang yang kelola para kelompok tani.-Iswanto/ Nomorsatukaltim-
BACA JUGA: Berpotensi Tingkatkan PAD, DPRD Mahulu Dorong Penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat
Di antara kelompok tani yang kini tumbuh, Subur Makmur jadi cerita yang menonjol, bahkan instansi vertikal seperti TNI-Polri selalu menggandeng kelompok tani tersebut untuk mengembangkan sektor pertanian, seperti penanaman jagung dan padi sawah.
Kelompok tani yang dipimpin Nor Ali itu berdiri pada 2021. Awalnya hanya menggarap sayuran dan sawah. Namun kini mereka telah bertransformasi menjadi pionir pertanian terpadu.
“Di sini kita konsep dengan sistem pertanian terpadu. Jadi ada ayam, bebek, kambing, sayur-mayur, jagung, sampai padi. Semua saling terhubung,” jelas Nor Ali.
Ia menjelaskan, dari limbah padi diolah kembali jadi pakan ayam. Sementara kotoran ayam dijadikan pupuk.
BACA JUGA: Tarif PBB di Mahulu Tidak Naik, Kecuali NJOP
Dari satu kandang berisi 1.000 ayam petelur, kelompok ini mampu menghasilkan hingga 900 butir telur per hari. Omzet mereka menembus Rp15 juta per bulan.
“Sekarang kami lagi siapkan kandang kedua. Harapannya bisa tambah kapasitas, biar kebutuhan telur di Mahulu bisa dipenuhi dari sini,” tambahnya.
Nor Ali mengakui, perjalanan Subur Makmur tak akan sejauh ini tanpa dukungan pemerintah desa, Polres Mahulu, dan belakangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).
“Dari awal, petinggi kampung yang paling banyak membantu. Semua keluhan kami ditampung dan difasilitasi,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
