Bankaltimtara

Bentuk Kearifan Lokal, Meski Masyakat Sering Bakar Lahan Pertanian, Kebakaran Hutan di Mahulu Justru Minim

Bentuk Kearifan Lokal, Meski Masyakat Sering Bakar Lahan Pertanian, Kebakaran Hutan di Mahulu Justru Minim

Ilustrasi pembakaran lahan pertanian warga di Mahulu.-istimewa-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Potensi bencana kebakaran hutan di Mahulu dinilai sangat minim terjadi setiap tahun.

Meskipun aktivitas pertanian masyarakat setempat cenderung dimulai dengan pembakaran lahan.

Namun masyarakat setempat sudah paham betul terkait pola pembakaran. Termasuk luas wilayah yang hendak dibakar.

Kondisi ini pun diakui oleh Pemerintah daerah setempat, bahwa wilayah Mahulu minim terjadi musibah kebakaran hutan.

Sekretaris daerah (Sekda) Mahulu, Stephanus Madang dalam apel siaga bencana kebakaran hutan dan lahan menegaskan, bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi segala potensi bencana sangat penting dilakukan.

BACA JUGA:Satgas Pamtas Akui Sulitnya Hidup di Perbatasan Mahulu, Fasilitas Terbatas dan Semua Serba Mahal

BACA JUGA:Devung Paran: Infrastruktur Jalan Jadi Kunci Keberhasilan Program Pemerintah Pusat di Mahulu

Terlebih di Mahulu sekarang sudah mulai memasuki musim tanam. Tentunya akan ada aktivitas pembakaran lahan sebagaimana tradisi masyarakat lokal setempat.

“Apalagi sekarang sudah musim tanam juga. Jadi dalam rangka proses pengolahan lahan, diharapkan tetap menjaga potensi kebakaran yang dapat mengganggu lingkungan secara lebih luas,” ujar Madang saat diwawancara NOMORSATUKALTIM, Rabu 20 Agustus 2025.

BACA JUGA:Sekolah di Perbatasan Mahulu: Guru dan Fasilitas Kurang, Listrik hingga Foto Presiden Belum Ada

Ia menegaskan bahwa potensi kebakaran hutan di Mahulu cukup minim. Adapun potensi kebakaran. Namun sebagian besar karena aktivitas pembukaan lahan pertanian.

Meski demikian, Pemerintah daerah melalui OPD terkait tetap memonitor seluruh aktivitas warga, termasuk aktivitas pembakaran lahan yang berpotensi mengganggu lingkungan.

Ia juga meyakini bahwa dengan sarana dan prasarana (Sarpras) yang tersedia, segala potensi kebakaran bisa diminimalisir, terutama di wilayah yang mudah dijangkau.

“Di Mahulu ini aktivitas pembakaran lahan pertanian yang menonjol. Karena selama ini kan tidak ada alternatif lain yang bisa menggantikan itu. Sebenarnya kalau ada upaya lain, seperti menimbun bisa sebenarnya, tapi kan prosesnya lama,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: