Warga Long Apari Mahulu Desak Gubernur Kaltim Buka Mata Melihat Kesulitan Rakyat di Wilayah Perbatasan
Long boat yang membawa barang-barang kebutuhan pokok menuju Long Apari tidak dapat melintasi Sungai Mahakam saat air sedang surut.-(Disway Kaltim/ Iswanto)-
MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Sulitnya akses jalan menuju Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu menjadi cerita lama yang terus berulang setiap tahun.
Kondisi paling parah yang dialami masyarakat setempat, yakni saat memasuki musim kemarau.
Karena pada saat musim kemarau tiba, kondisi air Mahakam semakin surut, menyebabkan moda transportasi air sulit berlayar seperti speed boat dan perahu Longboat.
Bahkan, sebagian besar dari moda transportasi ada yang cenderung memilih untuk tidak berlayar.
BACA JUGA: Sungai Mahakam Surut, Harga Beras di Long Apari Mahulu Tembus Rp 1 Juta
BACA JUGA: Kemarau Tiba, Sungai Mahakam Surut, Warga Mahulu Kesulitan Dapat Bahan Pokok dan BBM
Diketahui, satu-satunya akses transportasi yang bisa ditempuh menuju ke wilayah tersebut masih mengandalkan jalur Sungai Mahakam.
Sehingga bisa dibilang, keberlangsungan hidup masyarakat di wilayah tersebut tergantung pada pasang surutnya Sungai Mahakam.
Camat Long Apari, Petrus Ngo mengatakan, fenomena tersebut sudah menjadi cerita lama bagi masyarakat Mahulu, terutama di wilayah perbatasan, seperti Kecamatan Long Apari.
“Ini adalah cerita yang selalu berulang setiap tahun jika terjadi kemarau, dan layaknya putar ulang cerita film sinetron,” kata Petrus Ngo dalam keterangan tertulisnya kepada media ini, Minggu, 27 Juli 2025.
BACA JUGA: Pemuda Asal Samarinda Tewas Tenggelam di Long Apari Mahulu
BACA JUGA: Pemkab Mahulu Bentuk Tim Patroli Amankan Sengketa Lahan di Tri Pariq Makmur
Petrus mengungkapkan, bahwa selama ini sudah banyak warga perbatasan yang hanyut dan tenggelam di Sungai Mahakam, akibat kecelakaan moda transportasi air.
Akses ke wilayah perbatasan memang sangat menantang, karena harus melewati beberapa jenis riam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
