Cukup Kami Saja! Pesan Keluarga Korban Tragedi Kubangan di Sekitar Grand City Balikpapan
Suasana duka menyelimuti rumah 3 dari 6 korban kubangan maut Grand City Balikpapan.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Rabu sore, 19 November 2025, jalan tanah menuju kubangan air di sekitar Grand City, Graha Indah, Balikpapan Utara, terasa lebih lengang daripada biasanya. Tetapi sunyi itu bukan ketenangan melainkan lebih seperti ruang kosong yang ditinggalkan tragedi.
Dua hari sebelumnya, tepat pada Senin, 17 November 2025, 6 anak meninggal tenggelam di kubangan itu. Jejak peristiwa masih menggantung di udara bahkan tanah di sekitarnya seperti belum sempat menutup luka.
Perjalanan menuju kubangan dimulai dari Jalan PDAM. Jarak totalnya sekitar 1,1 kilometer. Di sepanjang jalan, anak-anak SMP pulang sekolah sambil bercakap kecil. Seolah sudah menyadari, ancaman apa yang tengah bersembunyi di lingkungan tempat tinggalnya.
Ketika ditanya arah kubangan, seorang siswa menunjuk tanpa ragu. "Dekat rumah ini, Kak. Dari sini ke tempatnya sekitar lima ratus meter," ucap anak tersebut.
Dari tepi jalan aspal menuju area kubangan, kaki harus melangkah sekitar 285 meter menyusuri tanah miring dan basah. Di depan mulut lahan itu berdiri sebuah plang besar berwarna merah-putih milik PT Sinar Mas Wisesa.
Tulisan yang tertera tegas "TANAH MILIK PT SINAR MAS WISESA. DILARANG MEMASUKI TANAH INI DAN MELAKUKAN KEGIATAN APAPUN TANPA IZIN." Ancaman pidana: Pasal 167(1), Pasal 389, Pasal 551 KUHP.
Namun plang itu berdiri sendirian, tanpa pagar, portal, atau batas fisik lain sebelum tragedi. Rumput di sekelilingnya dengan tinggi hampir sepinggang, sebagian semak bahkan menutupi kaki tiang. Pemukiman warga tampak di kejauhan dengan atap-atap metal yang memantulkan cahaya mendung.
Begitu masuk ke dalam lahan, suasana berubah drastis. Tanah laterit merah terbentang luas, digusur dan diratakan seperti area proyek yang sedang menunggu tahap berikutnya. Jejak alat berat masih terlihat jelas, cekungan roda yang mengeras di permukaan.
Langit pun mendung membuat warna kolam tampak lebih muram. Air kubangan itu cokelat kehijauan, tenang sepenuhnya atau ketenangan yang kontras dengan cerita yang masih menjadi perbincangan warga.
Perubahan paling mencolok baru saja yaitu deretan kayu yang baru berdiri. Sekitar 4 tukang bekerja cepat memancang tiang-tiang tipis, memasangnya berbaris memanjang mengelilingi sebagian sisi kubangan.
Salah seorang tukang menepikan palunya dan menjawab singkat. "Mulai tadi pagi, Mbak. Baru dipagar sekarang," tuturnya.

Plang milik PT Sinar Mas Wasesa, pengembang komplek perumahan Grand City Balikpapan di sekitar kubangan yang menjadi lokasi tenggelamnya 6 anak.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
BACA JUGA: Grand City Balikpapan Mengklaim, Insiden 6 Bocah Tenggelam Terjadi di Luar Areanya
Ketika ditanya berapa luas area yang akan dipagari, ia hanya mengangkat bahu. "Ribuan meter, mungkin. Kita cuma tukang. Kerja sesuai perintah," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
