Bankaltimtara

Jejak Kepekaan Sosial TNI di Mahakam Ulu, Pelajaran dari Kepemimpinan Letkol Eko Handoyo

Jejak Kepekaan Sosial TNI di Mahakam Ulu, Pelajaran dari Kepemimpinan Letkol Eko Handoyo

Bupati Kutai Barat, Fredrick Edwin didampingi Ketua TP-PKK, Christina Moses, menyerahkan cinderamata sebagai bentuk penghargaan kepada Letkol ZCI Eko Handoyo.-(Disway Kaltim/ Eventius)-

KUBAR, NOMORSATUKALTIM – Kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah perbatasan kerap diasosiasikan dengan fungsi pengamanan. 

Namun, 2 tahun terakhir di Mahakam Ulu menghadirkan narasi yang berbeda tentang seorang pemimpin militer yang menyeimbangkan ketegasan dengan empati. 

Itulah warisan yang ditinggalkan Letkol Czi Eko Handoyo, usai mengakhiri masa jabatannya sebagai Komandan Kodim 0912/Kutai Barat.

Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Mahakam Ulu, Kristina Tening, menyoroti bagaimana peran Letkol Eko menjelma lebih dari sekadar pengaman teritorial. 

BACA JUGA: Pemkab Mahulu Apresiasi Terlaksananya Program TMMD Ke-123, Harap Sinergi TNI dan Pemda Berlanjut

Ia hadir sebagai penggerak sosial di daerah yang menghadapi tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur.

“Banyak yang melihat TNI sebatas penjaga wilayah. Tapi Letkol Eko membawa perspektif baru. Ia menjadikan Kodim sebagai simpul kolaborasi pembangunan, bukan sekadar institusi protokoler,” ujar Kristina, Rabu malam, 23 Juli 2025, di Gedung ATJ, Sendawar.

Kepemimpinan Letkol Eko, kata Kristina, paling terasa saat masa-masa krisis. 

Saat harga sembako melonjak karena jalur distribusi terputus, ketika anak-anak di pedalaman kekurangan fasilitas pendidikan, atau ketika tensi politik menjelang Pemilu meningkat. 

BACA JUGA: Donor Darah Jadi Wujud Nyata Kepedulian TNI di HUT ke-67 Kodam VI/Mulawarman

Di tengah situasi tersebut, TNI hadir secara taktis tanpa sikap otoriter.

“Beliau sering turun langsung ke lapangan, bahkan sebelum diminta. Itu bentuk kepekaan yang tidak banyak dimiliki pejabat,” tambahnya.

Salah satu kontribusi yang paling dikenang adalah inisiatif program ketahanan pangan berbasis desa. 

Melalui sinergi dengan dinas pertanian dan tokoh adat, prajurit Kodim didorong menjadi fasilitator dan pendamping teknis. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: