14 Festival di Calendar of Event 2025 Kubar: Gerakkan Ekonomi, Angkat Budaya Lokal
Bupati Kubar Frederick Edwin bersama para penari dalam sebuah event budaya.-IST/ Humas Pemkab Kubar-
KUBAR, NOMORSATUKALTIM- Pemerintah Kabupaten Kutai Barat terus mendorong promosi budaya dan pariwisata daerah sebagai motor penggerak ekonomi lokal.
Salah satu upaya strategis tersebut diwujudkan melalui peluncuran Calendar of Event (CoE) 2025 oleh Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin, di Auditorium Aji Tulur Jejangkat, Selasa (29/4/2025).
Didampingi jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta pelaku pariwisata, peluncuran CoE ini menjadi tonggak baru dalam memperkenalkan Kutai Barat sebagai destinasi budaya dan alam unggulan di Kalimantan Timur.
“Melalui Calendar of Event ini, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Kutai Barat punya kekayaan budaya dan pesona alam yang luar biasa. Ini bukan sekadar hiburan, tapi juga pelestarian identitas dan penggerak ekonomi masyarakat,” ujar Bupati Frederick dalam sambutannya.
BACA JUGA: Bupati Kutai Barat Serahkan SK CASN, Tegaskan Integritas dan Semangat Pelayanan
BACA JUGA: Hari Otda XXIX, Pemkab Kutai Barat Teguhkan Komitmen Bangun Daerah
Pada tahun 2025 ini, ada 14 festival mulai dari Festival Durian 2025 yang menjadi ikon kuliner lokal, hingga Festival Danau Kelumpang dan Danau Paot yang mengangkat pesona alam dan kearifan lokal masyarakat pedalaman.
“Kami ingin agar setiap festival menjadi ruang ekspresi budaya sekaligus memberi manfaat ekonomi langsung. CoE ini menghadirkan ragam agenda mulai dari budaya, kuliner khas, kerajinan tangan, olahraga tradisional, hingga promosi UMKM,” jelas Frederick.
Berikut daftar lengkap 14 festival dalam CoE 2025:
1. Festival Durian 2025
2. Festival Ramadhan
BACA JUGA: Bulog Paser Tidak Lagi Ditugaskan untuk Fokus Penyediaan Daging Beku
BACA JUGA: Bagaimana Hukum Meminta Sumbangan di Jalan dalam Islam?
3. Festival Tanjung Jaan
4. Festival Kedang Pahu Benua Tuha Bumi Raden Baroh
5. Festival Danau Kelumpang
6. Festival Danau Paot
7. Pemilihan Duta Wisata dan Putri Pariwisata Sendawar
8. Festival Jempang
9. Festival Kedang Pahu
BACA JUGA: DPRD Kaltim Rekomendasikan Jembatan Mahakam Ditutup Lagi
BACA JUGA: Kaltim Masih Menjadi Pasar Aktif Peredaran Narkotika, Ratusan Kasus Terungkap dalam 4 Bulan
10. Festival Sarut
11. Festival Gemeoh
12. Festival Melapeh
13. Festival Dahau
14. Festival Sekolaq Lawee Bulau.
Pelaksanaan festival-festival ini, kata bupati, tak hanya menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga peluang besar mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif daerah.
“Setiap event harus memberi dampak nyata. Karena itu, dibutuhkan sinergi seluruh elemen, pemerintah, pelaku industri pariwisata, komunitas kreatif, akademisi, media, hingga masyarakat,” tegasnya.
BACA JUGA: Tingkatkan Ketertiban Lalu Lintas di Kubar, Halte dan Ruang Pemantauan CCTV Diresmikan
BACA JUGA: Dukung Tumbuh Kembang Anak, Obat Cacing Dibagikan ke Ratusan Murid SD di Barong Tongkok
Kepala Dinas Pariwisata Kutai Barat, Yuyun Diah Setiorini, menambahkan bahwa CoE 2025 dirancang berbasis keberlanjutan dan inklusivitas.
“Kami berharap festival ini mendongkrak pendapatan pelaku ekonomi kreatif, terutama pengrajin lokal, UMKM, dan pelaku kuliner. Ini juga bagian dari strategi memperkuat citra Kutai Barat sebagai daerah tujuan wisata yang kaya budaya dan berdaya saing,” ungkap Yuyun.
Ia menambahkan, sinergi lintas sektor akan menjadi kunci sukses dari agenda CoE 2025, sekaligus meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan peluncuran Calendar of Event 2025, Kutai Barat kian optimistis menjadi pusat kegiatan budaya dan tujuan wisata utama di Kalimantan Timur menyatukan pesona alam, tradisi, serta semangat masyarakat dalam membangun daerah yang maju dan berbudaya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

