Bankaltimtara

4 Pelaku dan Beberapa Barang Bukti Sabu Disita dalam Operasi di Sarang Narkoba Balikpapan

4 Pelaku dan Beberapa Barang Bukti Sabu Disita dalam Operasi di Sarang Narkoba Balikpapan

Personel Polresta Balikpapan menggelar operasi gabungan di kawasan Balikpapan Barat yang dikenal memiliki kasus cukup tinggi dalam penyalahgunaan narkotika.-(Foto/Dok. Humas Polresta Balikpapan)-

Operasi tersebut menyasar kawasan padat penduduk di Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat, dan menjadi bagian dari upaya pemberantasan narkoba lintas wilayah.

BACA JUGA: Polsek Anggana Tangkap Pengedar Sabu, Barang Bukti Disembunyikan di Tempat Sampah

Operasi yang melibatkan 32 personel BNN, 13 anggota kepolisian, dan 5 petugas Bea Cukai Kalbagtim ini menyasar tiga rumah yang diyakini menyimpan barang bukti. 

Kepala BNNP Kalimantan Timur, Brigjen Pol Rudi Hartono, menyebutkan bahwa upaya ini merupakan tindak lanjut dari penangkapan sebelumnya di wilayah Paser. 

“Rumah-rumah tersebut diduga masih menyimpan barang bukti,” jelas Brigjen Rudi.

Salah satu target utama operasi adalah seorang pria berinisial HRS, yang diduga sebagai otak di balik jaringan narkoba ini. 

BACA JUGA: 51 Warga Binaan Dipindahkan dari Rutan Balikpapan ke Lapas Narkotika Samarinda

Namun saat penggerebekan sudah tidak ditemukan lagi jejak yang bersangkutan, dan tidak ditemukan barang bukti.

“HRS kemungkinan sudah melarikan diri. Dia adalah orang yang membuka jalur serta pasar,” ungkap Brigjen Rudi.

Untuk diketahui, penggerebekan ini terkait dengan pengungkapan 2,1 kilogram sabu di Paser beberapa waktu lalu. 

Barang tersebut diketahui berasal dari Malaysia dan rencananya akan didistribusikan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi, hingga Sumatera.


Barang bukti narkoba jenis sabu yang berhasil disita dalam operasi gabungan yang digelar oleh Polresta Balikpapan.-(Foto/Dok. Humas Polresta Balikpapan)-

BACA JUGA: Ayah Korban Perundungan di Samarinda Sebut Anaknya Trauma Berat: Lihat Orang Aja Nangis

Jaringan ini diketahui menggunakan berbagai jalur penyelundupan, mulai dari perbatasan Kalimantan Utara hingga wilayah perairan tengah yang mencakup Kuching, Malaysia. 

Brigjen Rudi menilai, rute ini merupakan upaya komplotan untuk menghindari pengawasan ketat Polda Kaltara dan BNNP Kalimantan Utara. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait