Kantor Bea Cukai Sangatta Buka Jalur Ekspor UMKM Lewat PJT dan Klinik Ekspor

Meski tidak berangkat dari pelabuhan Kutim, Bea Cukai tetap memberikan pendampingan sebagai bentuk dukungan kepada pelaku usaha lokal.

“Meski ekspor lewat Bandara Soekarno-Hatta, selama mereka UMKM dari Kutim dan bertanya ke kami, tetap kami bantu,” tegasnya.

BACA JUGA: Batu Bara Kuasai 70 Persen Ekspor Kaltim, Pelabuhan di Balikpapan Pintu Utama Keluar Masuk Barang

BACA JUGA: Pemerintah Pangkas Ekspor Gas, Antisipasi Defisit Pasokan Nasional 2025–2035

Untuk mempermudah proses, Bea Cukai membuka layanan Klinik Ekspor, merupakan layanan konsultasi langsung bagi pelaku usaha yang ingin belajar ekspor.

Dalam klinik ini, UMKM bisa menanyakan hal-hal teknis seperti cara membuat packing list, invoice, hingga pemahaman dokumen pengiriman.

“Kami sering adakan forum dan konsultasi. Bahkan aula kantor sering digunakan untuk kegiatan UMKM. Kami ajarkan dari yang paling dasar,” ungkap Putu.

Menurutnya, kebingungan pelaku UMKM seringkali muncul karena belum memahami istilah teknis ekspor. Oleh karena itu, Bea Cukai memulai pembinaan dengan pendekatan sederhana dan praktis, terutama jika UMKM sudah menemukan pasar di luar negeri.

BACA JUGA: Lahan Perkantoran Bukit Pelangi Disoal, Ahli Waris Pasang Spanduk, Tuntut Sisa Ganti Rugi Dibayar

BACA JUGA: Pemkab Kutim Integrasikan Pelayanan Administrasi Kependudukan dengan Fasilitas Kesehatan

“Kalau pasarnya sudah jelas, baru kami ajarkan cara menyusun dokumen. Biasanya UMKM lebih sering pakai Air Way Bill karena kiriman mereka kecil-kecil, lewat jalur udara,” terangnya.

UMKM yang sudah memiliki dokumen pelengkap bisa memilih jalur ekspor sesuai kemampuan: barang kiriman (consignment), mandiri lewat PEB, atau menggunakan jasa Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) sebagai perantara.

Namun, Putu mengingatkan agar bijak memilih PPJK karena biaya dan layanan yang ditawarkan bisa berbeda-beda.

“PPJK itu macam-macam. Ada yang hanya bantu dokumen, ada juga yang urus sampai pengiriman. Pilih yang sesuai kebutuhan dan biaya,” tambahnya.

BACA JUGA: Manisnya Bisnis Madu di Balikpapan

Sumber: