Bankaltimtara

Warga Desa Sidrap Pilih Ikut Bontang

Warga Desa Sidrap Pilih Ikut Bontang

Kondisi jalan di Desa Sidrap yang dipotret pada Sabtu, 2 Agustus 2025.-Michael Fredy Yacob-nomorsatukaltim.disway.id

Mereka ingin tetap masuk dalam administrasi Bontang karena banyak pertimbangan. Seperti fasilitas kesehatan dan pendidikan paling dekat ke Kota Taman. Puskesmas milik Kutim terdekat dari Sidrap jaraknya 21 kilometer. 

BACA JUGA: Masuki Musim Kemarau, BPBD Bontang Antisipasi Potensi Karhutla

Sementara Sekolah Dasar terdekat jaraknya 7 kilometer. Sedangkan, SMP berjarak 10 kilometer dari Kampung Sidrap. Sementara, untuk fasilitas pendidikan dan kesehatan milik Bontang, tidak sampai lima kilometer. 

Permasalahan sengketa tapal batas wilayah inipun pemerintah provinsi (Pemprov) Kaltim sebenarnya berusaha menjadi penengah. Mereka memfasilitasi Pemkot Bontang dan Pemkab Kutim untuk menindaklanjuti putusan sela Mahkama Konstitusi (MK).

Pertemuan itu dilakukan di Jakarta. Dihadiri kedua kepala daerah. Rudy Mas’ud yang memimpin pertemuan itu. Pemkot Bontang minta agar 164 hektar di Kampung Sidrap masuk ke wilayah administrasi Bontang.

Sayang, pemkab Kutim dan DPRD Kutim menolak. Pemprov Kaltim pun memutuskan untuk turun langsung meninjau kampung Sidrap itu. Hasil kunjungan itu, nantinya akan dilaporkan ke MK untuk menjadi bahan pertimbangan.

BACA JUGA: Penambahan Fasilitas Umum di Pelataran Bontang Habiskan Anggaran Rp5,2 Miliar

“Kesepakatan waktu kunjungan itu akan dibahas. Nanti tim Pemprov Kaltim akan survei ke Kampung Sidrap. Semoga, hasil tinjauan ke lapangan, bisa melihat langsung seberapa dekatnya Sidrap mendapatkan layanan di Bontang,” ucap Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni. 

Menurut Neni aspirasi warga terkait pelayanan harus dijadikàn landasan dalam menyelesaikan persoalan yang sudah berlangsung lama. “Masalah ini bukan perkara menang atau kalah. Ini soal pelayanan publik,” sambungnya. (Michael Fredy Yacob)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: