PHK di Berau Tembus 1.105 Orang Sepanjang 2025, Mayoritas Terdampak Penutupan Proyek Tambang
Kepala Disnakertrans Berau, Zulkifli Azhari-Maulidia Azwini/ Nomorsatukaltim-
“Begitu seribu orang dinyatakan PHK, bukan berarti mereka langsung menganggur semua. Banyak yang diterima di lokasi lain atau sektor berbeda. Sampai sekarang belum ada laporan mereka tidak bekerja lagi setelah PHK,” katanya.
Selain sektor pertambangan, sebagian pekerja terserap di sektor nonformal. Menurut Zulkifli, pergeseran seperti ini memang terjadi setiap tahun mengikuti kebutuhan pasar.
BACA JUGA: PT KN Banyak Diminati Para Pencari Kerja, Disnakertrans Berau: Tenaga Kerja Lokal Berpeluang Besar
Disnakertrans juga menyiapkan langkah mitigasi untuk mengantisipasi potensi lonjakan PHK pada 2026.
Koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus dilakukan, termasuk mendorong perusahaan-perusahaan baru agar menyerap tenaga kerja lokal.
“Kami tetap optimis. Ada perusahaan seperti Kertas Nusantara, Nusantara Energi, dan tambang-tambang baru yang kami harapkan bisa menyerap tenaga kerja,” ujarnya.
Ia mengatakan arus lulusan sekolah yang terus meningkat membuat kebutuhan peningkatan keterampilan tenaga kerja semakin mendesak, baik untuk sektor formal maupun nonformal.
BACA JUGA: Wabup Berau Minta Perusahaan Tambang Merespons Serius Arahan Gubernur soal Tenaga Kerja Lokal
Menjawab tantangan tersebut, Disnakertrans Berau menyiapkan program peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Sementara itu, pembangunan BLK Berau yang sedang berlangsung diharapkan menjadi pusat pelatihan tenaga kerja lokal ke depan. Namun, optimalisasi fasilitas ini masih bergantung pada pemenuhan sarana dan prasarana.
“BLK Berau ini sangat penting. Kami berharap sarana-prasarana bisa dipenuhi, meskipun anggaran sedang ketat. Tujuannya supaya SDM Berau harus siap bersaing, bukan hanya di daerah sendiri, tapi secara nasional,” tegas Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
