Bankaltimtara

Banjir hingga Kubangan Maut, Warga RT 37 Beberkan Dampak Pembukaan Lahan Grand City

Banjir hingga Kubangan Maut, Warga RT 37 Beberkan Dampak Pembukaan Lahan Grand City

Grand City Balikpapan berencana memasang pagar dan melakukan penimbunan di 2 titik kubangan maut yang menewaskan 6 anak di Graha Indah.-(Disway Kaltim/ Salsa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Pembukaan lahan Grand City Balikpapan tidak hanya meninggalkan cekungan besar yang kini menjadi kubangan maut. 

Proyek perumahan elit di Kota Balikpapan ini sejak awal kehadirannya sudah membawa dampak langsung bagi warga di sekitar. 

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Balikpapan, Ketua RT 37 Graha Indah, Andi Firmansyah mengungkap, sebelum tragedi 6 anak tenggelam, warganya lebih dulu merasakan banjir sejak awal pembukaan lahan untuk kompleks perumahan tersebut.

Andi membuka penjelasannya dengan menggambarkan posisi permukiman warga. RT 37 berada tepat berada di sisi Jalan PDAM dan berbatasan langsung dengan kawasan yang masuk wilayah pengembangan Grand City

BACA JUGA: Akademisi Soroti Ancaman Pidana bagi Pengembang Grand City, Pascatragedi Tenggelamnya 6 Anak

Ia menegaskan bahwa area yang kini menjadi kubangan itu dulunya merupakan lahan tinggi yang digarap warga sebelum akhirnya dibuka oleh pengembang. 

"Waktu pertama dibuka, kami diundang. Ada pertemuan bersama RT lain, termasuk RT 37 dan RT terdampak lainnya. Setelah itu lahan digusur," ujarnya, pada Selasa (18/11/2025) lalu.

Namun penggusuran itu dilakukan saat musim hujan. Kontur tanah berubah dan air dari area terbuka mengalir ke permukiman. 

Andi menyebut wilayahnya sebelumnya tidak pernah mengalami banjir, tetapi setelah pembukaan lahan itu, air melimpas dan menyebabkan salah satu warganya menjadi korban.

BACA JUGA: Cukup Kami Saja! Pesan Keluarga Korban Tragedi Kubangan Grand City Balikpapan

"Alhamdulillah sudah tertangani, tetapi itu imbas pertama dari pembukaan lahan," ungkapnya.

Terkait tragedi kubangan, Andi mengaku awalnya menerima laporan berbeda dari warga. Informasi yang masuk menyebut terjadi perkelahian antarorang tua. 

Saat ia tiba di lokasi, barulah diketahui bahwa perkelahian dipicu saling menyalahkan setelah 6 anak tenggelam. 

"Laporan awal bukan soal anak tenggelam, tapi ada perkelahian. Rupanya orang tua saling menyalahkan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: