Bankaltimtara

Difabel Balikpapan Mencoba Mandiri dengan Berwirausaha, Butuh Dukungan Pemerintah

Difabel Balikpapan Mencoba Mandiri dengan Berwirausaha, Butuh Dukungan Pemerintah

Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Balikpapan memperlihatkan hasil karya buatan tangan sendiri. -Salsabila/Disway Kaltim-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Di tengah keterbatasan, komunitas difabel di Balikpapan terus berupaya mandiri lewat wirausaha.

Melalui wadah Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Balikpapan, mereka menampilkan berbagai produk hasil karya sendiri, dalam pameran kewirausahaan yang digelar di Gedung Kesenian Balikpapan.

Arul, perwakilan PPDI yang ikut memamerkan karya, mengatakan bahwa seluruh produk yang ditampilkan merupakan hasil tangan anggota difabel.

BACA JUGA: Kesadaran Gizi dan Pola Asuh Jadi Tantangan Penanganan Stunting di Balikpapan

Dari kerajinan manik-manik, tas, kain anyaman, hingga roti, semuanya dibuat oleh penyandang disabilitas yang tergabung dalam komunitas.

BACA JUGA:Realisasi Pajak THM Hampir 90 Persen, DPRD Balikpapan Minta Verifikasi Ulang

"Sebagian orang masih memandang kami tidak bisa membuat sesuatu. Tapi di sini kami buktikan, teman-teman difabel bisa menghasilkan karya, bahkan di luar dugaan banyak orang," ucapnya saat ditemui di pameran Festival Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kota Balikpapan 2025, pada Senin 6 Oktober 2025.

Arul menyebut, sebagian besar anggota PPDI memiliki kondisi fisik dan sensorik yang beragam mulai dari tunanetra, tunarungu, hingga penyintas gangguan kejiwaan yang kini kembali produktif.

Mereka pun dilatih secara mandiri untuk membuat berbagai produk, bahkan membuka ruang belajar bagi anggota baru.

BACA JUGA: Pendidikan Advokasi Pidana Perburuhan di Balikpapan Bahas Kedudukan Buruh dalam Perspektif HAM

Kendati demikian, Arul mengungkapkan hingga kini tidak ada dukungan langsung dari pemerintah untuk membantu pengembangan wirausaha difabel di Balikpapan.

"Dari pemerintah nol persen, serius. Belum pernah ada bantuan modal atau pelatihan khusus," tegasnya.

Selama ini, sebut Arul, pelatihan hanya datang dari pihak swasta atau lembaga yang bersimpati.

Salah satunya perusahaan BIMA yang pernah mengadakan workshop pembuatan kaki palsu dan pelatihan keterampilan sederhana bagi anggota PPDI.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: