Kementerian Transportasi Tiongkok memprediksi sebanyak 510 juta perjalanan kereta api dan 90 juta penerbangan akan terjadi selama masa mudik.
BACA JUGA: Gerbang IKN Nusantara, Pelabuhan Klotok dan Speedboat PPU Bakal Direvitalisasi
BACA JUGA: Pemkot Samarinda akan Tingkatkan RSUD IA Moeis Menjadi Rumah Sakit Bertaraf Internasional
Angka tersebut menjadikan Imlek 2025 sebagai puncak transportasi terbesar sepanjang sejarah.
Untuk mengakomodasi lonjakan ini, perusahaan kereta api nasional telah menambahkan ribuan perjalanan kereta tambahan.
"Kami menggunakan data penjualan tiket dan daftar tunggu untuk memprediksi kebutuhan dan mengatur suplai perjalanan secara real-time," kata perwakilan dari perusahaan kereta api nasional Tiongkok.
Revolusi transportasi di Tiongkok dalam satu dekade terakhir juga berperan besar dalam mempermudah perjalanan.
BACA JUGA: Pelanggan Keluhkan Pelayanan Air Bersih, Direktur Perumdam Tirta Kandilo Diminta Mundur
BACA JUGA: Fondasi Perencanaan SKPD, Diskominfo PPU Latih 35 Admin Satu Data Indonesia
Sistem kereta api berkecepatan tinggi yang kini menjangkau hampir seluruh wilayah Tiongkok memungkinkan perjalanan yang dulu memakan waktu beberapa hari kini dapat ditempuh hanya dalam hitungan jam.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Mudik Imlek juga menjadi salah satu pendorong utama aktivitas ekonomi di Tiongkok.
Banyak pabrik sudah menutup operasi mereka lebih awal untuk memungkinkan pekerja pulang kampung sebelum puncak arus mudik.
Selain itu, sektor transportasi, penginapan, hingga makanan ikut mengalami peningkatan permintaan selama periode ini.
BACA JUGA: Alami Pasang surut Pasca Pandemi Covid-19, Kini Kuota Jamaah Haji Kaltim Tidak ada Penambahan
BACA JUGA: Tak Ada Lagi Desa Tertinggal, Pemkab Berau Targetkan 2 Kampung Naik Status Tiap Tahunnya
Menurut seorang analis transportasi, Chunyun tidak hanya menjadi pergerakan massal manusia, tetapi juga simbol penting tentang bagaimana modernisasi dan tradisi berjalan beriringan di Tiongkok.