Kenali Gejala dan Cara Pencegahan HMPV yang Kasusnya Meningkat di China

Kenali Gejala dan Cara Pencegahan HMPV yang Kasusnya Meningkat di China

Ilustrasi.-istimewa -

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Setelah China melaporkan lonjakan infeksi yang disebabkan oleh human metapneumovirus (HMPV), virus pernapasan yang sangat menular dengan potensi komplikasi parah dan kematian, pejabat kesehatan di seluruh dunia berada dalam siaga tinggi.

Dilansir dari Medical Daily, Jumat (3/1/2025), virus ini menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, percikan dari batuk atau bersin, atau melalui permukaan yang terkontaminasi.

Mirip dengan virus Corona atau COVID-19 sebelumnya, infeksi dapat menyerang individu dari segala usia, anak kecil, orang dewasa lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah berisiko mengalami komplikasi serius seperti pneumonia.

HMPV merupakan salah satu virus pernapasan yang kurang dikenal oleh masyarakat umum, virus ini dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat, mulai dari flu, demam tinggi, batuk kering, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.

BACA JUGA: Penyakit Pernafasan Merebak di China, Ini Alasan Kemenkes RI Belum Berlakukan Pembatasan

BACA JUGA: Operasi Lilin Mahakam 2024 Catat Penurunan Angka Kecelakaan Lalin di Kaltim

 

Apa itu HMPV?

Virus Human Metapneumovirus (HMPV) ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 oleh sekelompok peneliti di Belanda.

Mereka mengidentifikasinya dalam sampel aspirasi nasofaring yang diambil dari anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan akibat patogen yang sebelumnya tidak dikenal.

HMPV adalah virus RNA untai tunggal negatif yang termasuk dalam keluarga Pneumoviridae, dengan genus Metapneumovirus yang menyerang saluran pernapasan dan kerap menimbulkan gejala serupa dengan flu biasa.

Meski gejalanya mirip flu, HMPV dapat memicu komplikasi yang lebih berat, seperti pneumonia atau kambuhnya asma, terutama pada anak-anak atau individu dengan gangguan paru-paru tertentu.

BACA JUGA: China Deteksi Penyakit Pernafasan Baru, Gejalanya Mirip Pilek, Covid-19 Jilid 2?

BACA JUGA: 7.300 Orang Kunjungi IKN saat Libur Natal

 

Dilansir laman Hellosehat, penelitian dalam International Journal of Infectious Diseases (2023) menemukan sekitar 3,5% anak-anak yang mengidap infeksi saluran pernapasan akut terjangkit virus HMPV.

Kementerian Kesehatan RI belum menemukan adanya kasus HMPV di Indonesia hingga saat ini.

Penyakit infeksi virus ini sering terjadi di negara dengan empat musim, misalnya Tiongkok dan Jepang, dengan kasus yang meningkat pada akhir musim dingin dan awal musim semi.

Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan khusus untuk HMPV. Penanganan yang diberikan umumnya bertujuan untuk mengurangi gejala, seperti menggunakan obat penurun demam atau pereda batuk.

BACA JUGA: Mulai Berlaku 2025, Ini Daftar Penyakit yang Tidak Ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Cek Di Sini

BACA JUGA: Inflasi Kalimantan Timur Desember 2024: Stabil di Bawah Rata-rata Nasional

 

Gejala HMPV

Seseorang yang tertular HMPV dapat mengalami gejala dalam seminggu, yang umumnya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah.

Sementara kasus ringan biasanya sembuh dalam beberapa hari tanpa intervensi, infeksi terkadang dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih parah seperti bronkitis atau pneumonia.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut gejala HMPV yang perlu diwaspadai:

Batuk, dapat berupa batuk kering atau berdahak, sebagai respons terhadap infeksi saluran pernapasan.

Demam, infeksi HMPV sering memicu demam, yang bisa berkisar dari ringan hingga tinggi, mirip dengan flu biasa.

BACA JUGA: Studi Buktikan Daging Olahan dan Alkohol Mampu Tingkatkan Risiko Kanker

BACA JUGA: Selama 2024, Kejari Kukar Selamatkan Uang Negara Rp12,6 Miliar

 

Hidung tersumbat atau berair, gejala ini umum terjadi pada infeksi saluran pernapasan bagian atas.

Sakit tenggorokan, infeksi ini juga dapat menimbulkan rasa gatal atau nyeri pada tenggorokan.

Mengi, suara napas berbunyi seperti siulan, khususnya saat menghembuskan napas, sering terjadi.

Sesak nafas (Dispnea), kesulitan bernapas dapat dialami pada kasus yang lebih parah, terutama pada anak-anak atau individu dengan gangguan paru-paru.

Kulit ruam, beberapa kasus menunjukkan gejala berupa ruam ringan pada kulit.

 

Cara pencegahan

BACA JUGA: Musim Hujan, Saatnya Perbanyak Konsumsi Vitamin dan Herbal Alami

BACA JUGA: Fenomena Uap Panas Keluar dari Bawah Rumah Warga Berau, Tim Masih Lakukan Penelitian

 

Belum ada vaksinasi untuk mencegah infeksi, dan karenanya mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dapat mengurangi risiko penularan.

Sama seperti pada kasus COVID-19 lalu, pencegahan penyebaran HMPV dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, dan membersihkan permukaan yang terkontaminasi.

Kemudian bagi mereka yang mengalami gejala seperti pilek, dapat melakukan pencegahan penyebaran dengan cara menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, mencuci tangan secara menyeluruh, menahan diri dari berbagi peralatan makan atau minum. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: