Pelanggan Keluhkan Pelayanan Air Bersih, Direktur Perumdam Tirta Kandilo Diminta Mundur
Anggota Komisi I DPRD Paser, Zulfikar Yusliskatin (baju putih) saat RDP bersama Perumdam Tirta Kandilo .-istimewa -
PASER, NOMORSATUKALTIM - Direktur Perumdam Tirta Kandilo, Suryanto Agustono kena ultimatum saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Paser, Senin (20/1/2025) yang membahas soal pelayanan air bersih.
Anggota Komisi I DPRD Paser, Zulfikar Yusliskatin menilai persoalan layanan air bersih terus menjadi masalah yang terus berulang.
Pasalnya tak sedikit ia mendengar keluhan dari masyarakat. Padahal air bersih menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat.
Namun, hingga saat ini masih banyak masyarakat mengeluh. Dia menyebut ada 75 orang tanda tangan bicara mengeluhkan layanan air bersih.
BACA JUGA: Stadion Gentung Temiang akan Digunakan untuk Cabor Sofbol dan Kriket di Porprov 2026
BACA JUGA: Batal Naik, Tarif Air Bersih di Berau Kembali ke Tarif Awal
"Saya terima langsung laporannya, mereka ingin demo ke PDAM (Perumdam) dan DPRD terkait seringnya macet distribusi air," kata Zulfikar, Senin (20/1/2025) di Tanah Grogot.
Bila persoalan layanan air bersih tak kunjung mendapat solusi konkret, ia meminta agar Direktur Perumdam Tirta Kandilo mundur dari jabatan, sebab dianggap tidak sanggup menjalankan tugasnya.
Persoalan tersebut dinilai sudah cukup lama, bahkan semenjak Direktur Perumdam Tirta Kandilo menjabat pada 2021 lalu, belum ada mengalami perubahan positif untuk mengambil terobosan mengurai persoalan layanan air bersih.
"Kalau bapak (Direktur) tidak sanggup menjalankan tugas pelayanan, mundur saja pak,” tegas Zulfikar.
BACA JUGA: Ini 4 Poin Hasil Pembahasan Penanganan Jembatan Busui yang Ambruk
BACA JUGA: Kapolri Apresiasi Program Penghargaan Babinkamtibas Disway National Network
Masalah yang kerap dialami masyarakat, katanya persoalan distribusi air yang tidak lancar atau sering macet sampai pada kualitas air yang keruh.
Persoalan air bersih yang dialami masyarakat bahkan sering diekspos di sosial media, sebab tidak ada call center atau layanan aduan.
"Yang rusak citranya dikira pemerintah daerah dan DPRD. Jika ini terus dibiarkan sepele, ini akan jadi bumerang buat pemerintah daerah," tuturnya.
Mengenai pendaftaran sambungan rumah baru, seharusnya sudah melalui sistem online sehingga lebih efektif demi memudahkan masyarakat.
BACA JUGA: Puluhan Ekor Sapi di Paser Terpapar Virus LSD, 4.800 Dosis Vaksin Disiapkan
BACA JUGA: Viral Video Seskab Hormat ke Pengusaha Aguan, Deputi Protokol Presiden Klarifikasi
Ia beranggapan dengan jabatan direktur saat ini yang sebelumya menjabat di bagian teknis Perumdam semestinya dapat menyelesaikan persoalan.
“Harusnya beberapa tahun sudah selesai permasalahan layanan dasar,” ungkapnya.
Sementara Direktur Perumdam Tirta Kandilo, Suryanto Agustono mengatakan, beberapa bulan terakhir ini memang mengalami gangguan yang kurang baik terkait air bersih disebabkan pipa bocor.
Agustono tak menampik soal layanan Call Center aduan yang saat ini belum disediakan di Perumdam Tirta Kandilo.
BACA JUGA: Akurasi Data Masyarakat Miskin Dinilai Penting untuk Tekan Angka Kemiskinan
BACA JUGA: Alami Pasang surut Pasca Pandemi Covid-19, Kini Kuota Jemaah Haji Kaltim Tidak ada Penambahan
Namun, ada layanan nomor yang bisa dihubungi setiap saat bila mengalami gangguan. "Ke depannya akan kami buat call center khusus," kata Agus.
Mengenai jaringan penanaman pipa distribusi, ia mengungkap terdapat kendala. Di beberapa wilayah, sebagian masyarakat tidak menginginkan tanahnya dipasangi pipa.
“Itulah yang menyulitkan pemasangan jaringan dan berdampak pada sambungan rumah baru,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: