BEIJING, NOMORSATUKALTIM – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025 yang jatuh pada Rabu mendatang, Tiongkok bersiap menghadapi gelombang mudik terbesar dalam sejarah.
Tradisi tahunan ini, dikenal sebagai Chunyun, diperkirakan akan mencatatkan rekor perjalanan dengan total sembilan miliar perjalanan antarprovinsi selama periode 40 hari sebelum, selama, dan setelah libur Imlek.
Menurut laporan resmi dari Xinhua, jumlah perjalanan tahun ini menunjukkan lonjakan besar, didukung oleh antusiasme masyarakat untuk merayakan Tahun Baru Imlek setelah beberapa tahun sebelumnya diwarnai pembatasan pandemi.
"Tahun ini menjadi puncak migrasi penduduk terbesar di dunia," tulis laporan tersebut.
BACA JUGA: 8 Menu Wajib yang Disajikan Pada Perayaan Imlek 2025
BACA JUGA: Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 25 Januari Naik Rp3.000 Per Gram, Edisi Imlek 8 Gram Rp13 Jutaan
Mudik, Tradisi Tak Terpisahkan dari Imlek
Bagi masyarakat Tiongkok, mudik saat Imlek bukan sekadar perjalanan.
Ini adalah momen penting untuk berkumpul bersama keluarga, berbagi kebahagiaan, menikmati hidangan tradisional, hingga menyalakan kembang api.
Dalam budaya Tionghoa, Imlek adalah perayaan paling sakral yang menandai awal baru sesuai kalender lunar, yang kali ini memasuki Tahun Ular.
Imlek 2025 juga memberi kesempatan 8 hari libur nasional.
BACA JUGA: Libur Ramadan 2025, Disdikbud Kukar Ikuti SEB 3 Menteri
Banyak orang memanfaatkan waktu ini untuk pulang ke kampung halaman, bertemu sanak saudara, atau menghadiri berbagai pertunjukan tradisional.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, stasiun kereta, terminal bus, dan bandara dipadati oleh jutaan orang yang membawa koper besar sambil mengenakan jaket tebal untuk melindungi diri dari suhu musim dingin.
Di Stasiun Beijing Barat, seorang jurnalis melihat ribuan pelancong yang berjalan tergesa-gesa menuju kereta mereka.