Sehat Mana Gula Pasir dan Gula Batu? Kenali Pemanis Alternatif Pengganti Gula

Sabtu 05-10-2024,06:37 WIB
Reporter : Didik Eri Sukianto
Editor : Didik Eri Sukianto

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Gula adalah bahan manis yang umum digunakan  untuk bahan membuat minuman dan berbagai makanan. Selama ini yang sering kita jumpai adalah gula pasir. Gula berbentuk kristal putih atau sedikit kekuningan.

Namun ada juga beberapa jenis gula lainnya. Salah satu yang mirip adalah gula batu. Keduanya berasal dari sukrosa, namun pembuatannya berbeda.

Gula batu dihasilkan melalui proses kristalisasi dari sirup tebu atau gula rafinasi, sedangkan gula pasir dihasilkan dari proses yang lebih intensif, baik dari tebu maupun bit gula.

Ada anggapan, bahwa gula batu lebih sehat dibandingkan gula pasir. Apakah benar gula batu lebih sehat dari gula pasir?  

BACA JUGA: Buktikan Khasiat Konsumsi Jahe Campur Kunyit untuk Kesehatan

BACA JUGA: Studi: 3 Cangkir Kopi Setiap Hari Tingkatkan Kesehatan Jantung

Lantas, apa saja kandungan di dalam gula batu? Berikut penjelasan dikutip dari laman Treatdreams, Sabtu (5/10/2024).

Sukrosa

Sukrosa adalah gula yang terdiri dari dua molekul, yaitu glukosa dan fruktosa. Sama seperti gula pasir, gula batu juga mengandung sukrosa. Kandungan sukrosa dalam gula batu dan gula pasir hanya berselisih sekitar 0,21%.

Jika dikonsumsi secara berlebihan, maka keduanya dapat menyebabkan risiko penyakit, seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung.

Karbohidrat

Baik gula pasir maupun gula batu, dalam hal karbohidrat tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Gula batu mengandung sekitar 99,70 gram karbohidrat per 100 gram, sedangkan gula pasir mengandung 99,98 gram.

Dengan angka yang hampir sama, tidak ada alasan untuk menganggap gula batu lebih sehat daripada gula pasir berdasarkan kandungan karbohidratnya.

BACA JUGA: Sindrom Kematian Mendadak, Apa itu?

Kalori

Sedangkan dari segi kalori, gula batu memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan gula pasir. Satu sendok teh gula batu mengandung sekitar 25 kalori, sedangkan gula pasir mengandung sekitar 16 kalori.

Hal ini bisa mengejutkan, terutama karena gula batu sering dianggap sebagai gula alami dan dianggap lebih rendah kalori.

Nah, berdasarkan penjelasan di atas, penting untuk membatasi konsumsi kedua jenis gula ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan batas aman konsumsi gula maksimal 50 gram per hari, atau setara dengan empat sendok makan.

BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh, Kekurangan Energi Punya Dampak Buruk Bagi Keseharian Kita

Hal ini untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah risiko penyakit yang terkait dengan konsumsi gula berlebih.

Pemanis Alternatif Menyehatkan

Selain dua jenis gula di atas, ada juga pemanis alternatif yang diklaim bagus untuk kesehatan. Tentu semua tetap pada dosis yang tepat.

Apa saja alternatif gula yang lebih sehat beserta manfaatnya? Dikutip dari National Center for Biotechnology Information (Ncbi), Sabtu (5/10/2024), berikut alternatif gula yang bagus untuk kesehatan;

1. Allulose

Allulose adalah monosakarida yang ditemukan dalam beberapa buah. Ia memiliki rasa manis sekitar 70% dari gula pasir, tetapi hanya mengandung 0,2 kalori per gram.

Penelitian menunjukkan allulose dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan insulin, tetapi dosis tinggi dapat menyebabkan kembung dan diare.

BACA JUGA: Makan Tengah Malam Ternyata Mengandung Risiko Penyakit

2. Alkohol gula

Alkohol gula atau poliol adalah karbohidrat yang ditemukan dalam buah dan sayuran. Contoh alkohol gula adalah eritritol, xylitol, dan maltitol.

Alkohol gula tidak menyebabkan kerusakan gigi dan memiliki kalori lebih rendah dibandingkan gula biasa. Namun, beberapa orang mungkin mengalami gangguan pencernaan jika mengonsumsinya dalam jumlah banyak.

3. Kurma

Kurma adalah buah manis yang kaya nutrisi, termasuk serat, kalium, dan antioksidan. Kurma bisa menjadi pengganti gula dalam berbagai resep. Penelitian menunjukkan kurma tidak secara signifikan memengaruhi kadar gula darah, bahkan pada penderita diabetes.

BACA JUGA: Penyebab Perut Buncit dan Rekomendasi Minuman di Pagi Hari untuk Mengusirnya, Simak!

4. Madu

Madu adalah produk alami dari lebah yang mengandung vitamin, mineral, dan senyawa tanaman dengan manfaat antioksidan dan antiradang. Madu memiliki indeks glikemik yang sedikit lebih rendah dibandingkan gula meja, tetapi harus digunakan dengan bijak karena tetap mengandung banyak gula.

5. Molase

Molase adalah produk sampingan dari pemrosesan tebu atau bit gula. Ia mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan. Meskipun molase lebih bergizi daripada gula rafinasi, konsumsinya tetap harus dibatasi karena tetap merupakan bentuk gula.

6. Stevia

Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari daun Stevia rebaudiana. Gula jenis ini sangat manis, hingga 450 kali lebih manis daripada gula tetapi tanpa kalori. Penelitian menunjukkan stevia dapat membantu mencegah penambahan berat badan dan mengurangi kadar gula darah.

Namun, ada beberapa bukti stevia mungkin memengaruhi mikrobioma usus, jadi penelitian lebih lanjut diperlukan.

BACA JUGA: Makan Kenyang 80 Persen, Diet Ala Orang Jepang yang Bikin Umur Panjang

7. Saus apel

Mengganti gula dengan saus apel dalam resep kue dan roti dapat mengurangi asupan gula rafinasi. Saus apel dari buah juga memiliki manfaat kesehatan, asalkan tidak mengandung tambahan gula.

8. Sirup yakon

Sirup yakon diekstrak dari tanaman yakon dan memiliki kalori sekitar sepertiga dari gula biasa. Ia juga kaya akan fruktooligosakarida, yang baik untuk kesehatan usus. Meskipun kurang manis dibandingkan gula, sirup yakon dapat meningkatkan rasa kenyang.

Kategori :