Akhirnya Warga Perum Borneo Muqti 2 Sudah Bisa Merasakan Akses Air Bersih

Jumat 03-05-2024,11:00 WIB
Reporter : Ari Rachiem
Editor : Tri Romadhani

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Akhirnya warga Perum Borneo Muqti 2 sudah bisa merasakan air bersih dari PDAM.

Ini merupakan hasil dari perjuangan para warga Perumahan yang terletak di Jalan Damanhuri I (eks Gang Ogok), Kecamatan Sungai Pinang ini.

Sesuai dengan hasil mediasi yang antara warga Perum Borneo bersama dengan Pemkot Walikota pada bulan lalu (24/04/2024), Andi Harun memberikan solusi berupa jangka pendek dan jangka panjang perihal pendistribusian air di perumahan itu.

BACA JUGA : Samarinda Raih Penghargaan Kota Pembangunan Terbaik Pertama di Kaltim

Tentunya ini menjadi angin segar bagi warga yang mengalami krisis air bersih.

Solusi jangka pendek yang diberikan Pemkot Samarinda adalah pendistribusian Air PDAM melalui mobil-mobil tangki.

“Jangka pendek yang diberikan adalah pendistribusian air PDAM melalui mobil-mobil tangki dari Pemadam, BPBD dan PDAM. Jadwal sendiri setiap empat hari sekali,” ucap Jaenuri yang merupakan Ketua RT 41 Perum Borneo Muqti 2 saat ditemui oleh jurnalis media ini (02/05/2024).

BACA JUGA : BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Pastikan Lima Hak Dasar Tenaga Kerja Terpenuhi

Perlu diketahui juga, Pipa PDAM belum pernah masuk ke pemukiman ini sejak Perumahan ini didirikan tahun 2006 lalu. Sehingga warga memanfaatkan air tampung hujan dan sumur bor, kendala mulai dirasakan ketika musim kemarau tiba, karena tidak ada air baku yang bisa dimanfaatkan oleh warga.

“Sejak Perumahan ini didirikan memang tidak ada PDAM masuk kesini, kalaupun harus dipaksa PDAM masuk kesini pada saat itu, pihak pengembang tidak bisa menjual rumah disini," sambungnya.

Jaenuri mengaku, setelah dilakukan mediasi bersama camat, dan ada instruksi dari wali kota, untuk harga air bersih yang dikenakan PDAM kepada para warga sekira Rp 20 ribu per meter kubiknya.

BACA JUGA  : Penyandang Disabilitas kini Bisa Daftar Bintara Polri, Berikut Posisi yang Bisa Diisi

“Alhamdulillah pihak Water Treatment Plant (WTP) sudah menjawab pada tanggal 30 April malam. Hitung-hitungan mereka air per kubiknya itu Rp 20 ribu per meter kubik. Siang ini saya sudah berkoordinasi dengan bu camat terkait harga yang diberikan dari WTP,” tuturnya.

Menurut Jaenuri, Pemkot Samarinda menjanjikan solusi jangka panjang berupa booster air. Estimasi pengerjaan memakan waktu 7 bulan dan untuk bisa dinikmati warga membutuhkan waktu 1 tahun.

Kategori :