Bankaltimtara

Kaltim Jadikan Kesetaraan Fondasi Utama Olahraga, Dukungan Atlet Disabilitas Tak Sekadar Kata-Kata

Kaltim Jadikan Kesetaraan Fondasi Utama Olahraga, Dukungan Atlet Disabilitas Tak Sekadar Kata-Kata

Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta. (Dok)--


1 Banner Dispora Kaltim 2025-(Foto/ Istimewa)-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Provinsi Kalimantan Timur menempatkan kesetaraan sebagai fondasi utama di dunia olahraga. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim berkomitmen mencetak atlet disabilitas berprestasi. Membuktikan bahwa semangat inklusivitas kini bukan lagi sekadar wacana.

Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, menegaskan bahwa dukungan untuk atlet disabilitas jauh dari kata simbolis. 

"Kami benar-benar memberi ruang, perhatian, dan pembinaan konkret. Prinsipnya, kesetaraan harus dijalankan tanpa kompromi," kata Bagus, saat ditemui media ini, Rabu (27/8/2028).

Komitmen ini bukan sekadar janji. Buktinya, pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Solo, kontingen National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kaltim berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan raihan total 38 medali, termasuk tujuh emas.

"Ini adalah bukti nyata bahwa atlet disabilitas bisa berkarier dan berprestasi. Pemerintah daerah hadir untuk mendampingi dan memberikan dukungan penuh," tambahnya.

Dispora Kaltim menggandeng NPCI sebagai mitra strategis untuk membangun ekosistem pembinaan yang terstruktur. Sinergi ini mencakup seluruh aspek, mulai dari manajemen pembinaan hingga pencarian bibit-bibit baru.

Pendekatan ini dimulai dari akar rumput, dengan program identifikasi calon atlet disabilitas sejak dini di sepuluh kabupaten/kota. 

Proses ini melibatkan langsung sekolah luar biasa (SLB) dan komunitas lokal untuk menemukan potensi terbaik.

Bagus meyakini bahwa penelusuran minat dan bakat ini sangat krusial, agar setiap anak disabilitas bisa menemukan jalan mereka di dunia olahraga. 

"Potensi mereka sangat besar. Tinggal bagaimana kita semua hadir untuk membuka jalan bagi mereka," ujar Bagus.

Lebih dari sekadar program, langkah ini adalah ajakan bagi seluruh pemangku kepentingan pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk berkolaborasi menciptakan ekosistem olahraga yang benar-benar inklusif. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait