Bankaltimtara

Astra Agro Gandeng CTSS IPB Gelar Training di STN Tingkatkan Kapasitas Pengelolaan Keanekaragaman Hayati

Astra Agro Gandeng CTSS IPB Gelar Training di STN Tingkatkan Kapasitas Pengelolaan Keanekaragaman Hayati

Astra Agro Gandeng CTSS IPB Gelar Training di STN Tingkatkan Kapasitas Pengelolaan Keanekaragaman Hayati.-istimewa-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - PT Astra Agro Lestari Tbk. (Astra Agro) kembali memperkuat komitmennya dalam pengelolaan kawasan High Conservation Value (HCV), keanekaragaman hayati, dan ekosistem alami dengan menggelar training Biodiversity and Ecosystem Sustainability di PT Sukses Tani Nusasubur (STN) berkolaborasi bersama Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University.

"Perusahaan menunjukkan kesungguhan yang luar biasa untuk benar-benar menjaga kawasan," kata Dosen IPB University sekaligus Direktur CTSS IPB University, Prof. Damayanti Buchori, Ph.D, M.Sc usai acara yang dilengkapi dengan kunjungan lapangan melihat program konservasi perusahaan.

Menurut Prof. Damayanti, area konservasi yang dipertahankan perusahaan bahkan lebih luas dibandingkan area yang dibuka untuk perkebunan sawit.

Langkah itu, menurutnya mencerminkan penerapan sustainable landscape yang berjalan baik.

BACA JUGA:Berau Kantongi 3 Kampung yang Penuhi Syarat Awal Program Nelayan Merah Putih

"Cara mereka menjaga landscape-nya itu impressive," ujar Prof. Damayanti, tampak bangga dengan langkah dan keseriusan PT STN menjaga lingkungan bernilai konservasi tinggi.

Training strategis yang diselenggarakan September lalu ini sendiri ditujukan untuk meningkatkan kompetensi teknis dan koordinasi implementasi konservasi di lanskap perkebunan.

 

 

Kegiatan diikuti 25 peserta dari berbagai entitas Astra Group, termasuk PT Astra International Tbk, PT Pamapersada Nusantara, PT Energia Prima Nusantara, PT United Tractors, PT Agincourt Resources, serta anak perusahaan AAL.

Saat melakukan peninjauan lapangan para peserta diajak melihat bagaimana perusahaan memelihara kawasan karst dan gua-gua secara aktif, termasuk melakukan perawatan yang membutuhkan biaya besar. 

Ia mengungkapkan bahwa hasil rapid biodiversity assessment menunjukkan kekayaan hayati yang luar biasa, mulai dari populasi beruk yang kuat hingga kupu-kupu dan burung yang masih mudah dijumpai di sekitar area konservasi.

BACA JUGA:Pemkab Kukar Siapkan Nomenklatur Baru Kekraf, Wabup Rendi Tekankan Regenerasi Organisasi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait